Peluang Usaha Potong Rambut: Tips, Modal dan Analisis Keuntungan
Barbershop menjadi salah satu usaha
yang banyak digandrungi oleh para pebisnis karena dianggap memberikan
keuntungan yang cukup banyak.
Selain itu, ada banyak keuntungan dan
manfaat yang bisa Anda dapat ketika membuka usaha barbershop. Namun membuka
usaha ini bukan hal yang mudah, terlebih lagi bagi Anda yang masih pemula dalam
berbisnis, tentu akan kebingungan untuk memulainya.
Bagi Anda yang sedang berniat untuk
membuka usaha potong rambut dan memulai peruntungan di bisnis ini ada beberapa
hal yang harus Anda perhatikan. Berikut ini adalah tips memulai usaha potong
rambut dan rincian biaya.
Peluang Usaha Potong Rambut: Tips, Modal dan Analisis Keuntungan
Sebelum Anda mulai membuka usaha
barbershop, ada baiknya Anda melakukan analisis usaha ini terlebih dahulu mulai
dari modal dan cara memulainya. Perlu Anda tahu bahwa pertama-tama Anda harus
memiliki modal untuk beberapa hal, yaitu:
● Menentukan lokasi
Barbershop
● Membeli peralatan untuk
potong rambut
● Membeli perabotan toko
● Biaya promosi
● Modal untuk operasional
● Analisis keuntungan usaha potong rambut.
1. Menentukan Lokasi Barbershop
Apakah Anda sudah yakin
untuk memulai usaha barbershop? Jika sudah yakin, Anda bisa mulai dengan
menentukan lokasi tempat memulai usaha potong rambut tersebut.
Lokasi ini sangat penting
dan berhubungan dengan target market yang Anda inginkan. Jika target market
Anda adalah Mahasiswa, maka sebaiknya sewalah lokasi di dekat kos atau
Universitas.
Jika Anda ingin
menargetkan orang lebih banyak (umum), maka Anda bisa menyewa lokasi di tempat
umum seperti pasar, gang rumah penduduk, area ruko, dan sebagainnya.
Biaya sewa lokasi sekitar
Rp. 800 ribu-Rp.1 juta untuk setiap bulannya tergantung dari lokasi yang
dipilih. Jika Anda punya rumah yang lokasi strategis, Anda bisa menggunakannya
untuk memotong biaya yang dikeluarkan. Maka, bisa diperkirakan di sini untuk sewa
tempat adalah Rp. 1 juta.
2. Membeli Peralatan Potong Rambut
Setelah Anda menentukan
lokasi, selanjutnya adalah siapkan uang untuk membeli peralatan potong rambut
seperti:
● 2 mesin cukur: 2 x Rp. 350
ribu = Rp. 700 ribu
● 2 sisir rambut: 2 x Rp. 10 ribu
= Rp. 20 ribu
● Gunting potong rambut:
2 x Rp. 50 ribu = Rp. 100 ribu
● Gunting sasak: 2 x Rp. 75 ribu
= Rp. 150 ribu
● Pisau cukur: 2 x Rp. 15 ribu
= Rp. 30
ribu
● Silet isi ulang 20 kotak:
Rp. 45 ribu
● Handuk kecil satu set: Rp. 180
ribu
● Kap penutup badan: 2 x Rp. 45 ribu
= Rp. 90 ribu
● Botol semprot: 2 x Rp. 15 ribu
= Rp. 30 ribu
● Jepit buaya besar satu
pack: Rp. 15 ribu
● Jepit buaya kecil satu
pack: Rp. 10 ribu
● Mangkok sabun: 2 x Rp. 5 ribu
= Rp. 10 ribu
● Sikat bulu: 2 x Rp. 25
ribu.
Harga dari peralatan di
atas tidak selalu sama, bisa saja lebih murah dan bisa saja lebih mahal
dibanding perkiraan harga di atas tadi. Untuk pembelian peralatan potong rambut
ini Anda membutuhkan modal sekitar Rp. 1,4 juta.
3. Membeli Perlengkapan
Untuk membuka barbershop,
Anda juga harus menyiapkan uang untuk membeli perlengkapan alat cukur seperti
cermin kecil dan besar, kursi, dan meja rias. Berikut adalah perkiraan rincian
modalnya:
● Kursi cukur: 2 x Rp. 1 juta
= Rp. 2 juta
● Cermin besar: 2 x Rp. 1,5 juta = Rp. 3 juta
● Cermin kecil: 2 x Rp. 25 ribu = Rp. 50 ribu.
Jika Anda memiliki modal
yang lebih banyak, Anda bisa membeli AC supaya ruang tidak panas dan pelanggan
lebih nyaman. Namun jika modal pas-pasan, Anda bisa mencicil kebutuhan
tersebut. Anda bisa membelinya ketika sudah mendapat banyak untung.
Untuk membeli perlengkapan
alat cukur, Anda memerlukan modal sekitar Rp. 5 jutaan.
4. Modal Operasional
Selain alat dan
perlengkapan, Anda juga harus memikirkan biaya operasional yang dikeluarkan.
Asumsikan bahwa Anda tidak merekrut karyawan dan hanya Anda sendiri yang melayani
customer.
Untuk awal ini berarti
tidak perlu menggaji karyawan. Namun Anda tetap harus menyiapkan biaya untuk
air, listrik, dan biaya tidak terduga lainnya. Berikut perkiraan rincian biaya
operasional potong rambut:
● Biaya air: Rp. 250
ribu/bulan
● Biaya listrik: Rp. 275 ribu/bulan
● Biaya tidak terduga: Rp. 250 ribu.
Biaya tidak terduga bisa
Anda gunakan kembali di bulan depan jika di awal bulan tersebut tidak terjadi
hal mendesak. Untuk perkiraan biaya operasional usaha potong rambut adalah Rp.
775 ribu.
5. Biaya Promosi
Usaha yang tidak
dipromosikan maka akan sulit untuk berkembang. Dengan promosi sebuah usaha akan
berkembang dengan baik, karena usaha apapun jika tidak ada orang yang tahu maka
percuma saja.
Anda bisa mulai promosi ke
keluarga, teman, dan kerabat. Berikan mereka pelayanan pangkas rambut yang
terbaik supaya mereka puas.
Jika mereka puas dengan
pelayanan yang Anda berikan, mereka akan mempromosikan usaha pangkas rambut
Anda tanpa Anda suruh. Di tahap ini mereka melakukan word of mouth marketing
atau yang lebih sering disebut promosi mulut ke mulut.
Cara ini masih sangat
ampuh sampai sekarang, terlebih lagi untuk usaha offline seperti barbershop
ini. Selain mulut ke mulut, Anda juga bisa melakukan promosi lewat media sosial
Facebook, Instagram, Twitter, dan sebagainya.
Buatlah informasi yang
menarik untuk memancing rasa penasaran orang-orang, berikan juga promo kepada
orang-orang untuk yang pertama potong rambut di tempat Anda. Anda juga bisa
mencetak brosur dan menyebarkannya sebagai media promosi.
Namun informasi yang ada
pada brosur harus jelas, jangan lupa juga menyertakan nama dan lokasi
barbershop Anda beserta jam buka dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Untuk
cetak brosur 1 rim, biaya yang diperlukan adalah Rp. 350 ribu.
Berikut adalah rincian
modal yang perlu Anda perhatikan:
● Biaya sewa tempat = Rp. 1
juta/bulan
●
Biaya operasional = Rp. 775 ribu/bulan.
Total Biaya yang harus
Anda keluarkan setiap bulannya adalah Rp. 1.775.000.
● Biaya peralatan= Rp. 1,4 juta
● Biaya perlengkapan = Rp. 5 juta
● Biaya cetak brosur = Rp. 350 ribu.
Total biaya yang harus
Anda keluarkan di awal membangun usaha barbershop adalah Rp. 6.750.000
Total pengeluaran awal =
Rp. 1.775.000 + Rp. 6.750.000 = Rp. 8.525.000.
6. Analisis Keuntungan Usaha
Nah selanjutnya mari kita
analisis keuntungan dari usaha barbershop ini. Pertama, tetapkan dulu tarif
pangkas rambut untuk setiap orangnya di tempat Anda. Contoh, Anda menetapkan
tarif Rp. 15 ribu untuk setiap orang.
Dalam satu hari Anda
mendapat pelanggan sekitar 20 orang, maka Anda sudah mendapat penghasilan
sebesar Rp. 300 ribu/hari. Maka dalam satu bulan Anda akan mendapatkan
penghasilan Rp. 9 juta.
Dengan penghasilan tersebut dalam satu bulan Anda sudah bisa balik modal dan bahkan sudah mendapat keuntungan. Namun itu cuma perumpamaan, bisa saja Anda sehari cuma mendapat pelanggan 10-15 orang, maka diperlukan 2 bulan untuk balik modal.
Demikianlah tips usaha potong rambut beserta rincian modal usaha potong rambut dan analisis keuntungan usaha potong rambut. Semoga informasi di atas bermanfaat dan memberikan Anda gambaran jika ingin buka usaha potong rambut.