Ciri-Ciri Investasi Bodong dan Cara untuk Menghindarinya
Investasi bodong merupakan
kasus penipuan dalam bidang investasi yang hingga saat ini masih terus terjadi.
Meskipun sudah ada pengawasan dari pihak OJK, namun kasus investasi bodong
masih tetap ada. Agar tidak mengalami kerugian, sebaiknya sebagai seorang investor
harus mengetahui tentang investasi bodong sebelum memilih salah satu perusahaan
investasi.
Adapun ciri khas yang bisa
diamati dari investasi bodong yaitu menawarkan imbal hasil yang tinggi, bahkan
tidak masuk akal yang tujuannya untuk menarik calon investor. Bagi masyarakat
yang masih awam akan mudah tertipu dengan mengetahui imbal hasil yang tinggi,
sehingga tertarik untuk melakukan investasi.
Apabila Anda menjumpai
penawaran investasi yang menggiurkan dengan menawarkan imbal hasil yang tinggi
dan tidak wajar segera perhatikan rasionalitasnya. Apabila imbal hasil yang
diberikan terlalu besar sebaiknya Anda harus waspada, karena berpotensi sebagai
investasi bodong. Oleh karena itu, Anda harus mengetahui ciri-ciri investasi
bodong agar tidak mudah tertipu.
Untuk Anda yang akan
memulai berinvestasi silahkan simak ulasan berikut tentang ciri- ciri investasi
bodong:
- Penekanan Utamanya Perekrutan
Ciri-ciri
investasi bodong bisa dilihat dari penekanan utamanya yakni perekrutan. Hal ini
dikarenakan investasi atau menanamkan uang penekanan utamanya tidak pada
perekrutan anggota baru. Penekanan utama para perekrutan merupakan skema Ponzi.
Dimana investor akan mendapatkan imbal hasil apabila berhasil merekrut anggota
baru.
- Tidak Mendapat Penjelasan Cara Mengelola Investasi
Ciri investasi
bodong yang berikutnya yaitu tidak menjelaskan cara mengelola investasi kepada
calon investor. Selain tidak menjelaskan cara pengelolaan investasi, pihak
investasi bodong juga tidak memahami tata cara berinvestasi yang benar.
Para calon
investor juga tidak akan diberi informasi akan diinvestasikan kemana dana
tersebut, baik itu ke reksadana, saham, obligasi, ataupun investasi crowdfunding.
- Tidak Menjelaskan Underlying
Usaha
Pengelola
investasi bodong juga tidak akan menjelaskan tentang underlying usaha, sehingga tidak mematuhi asas kewajaran dan
kepatuhan pada sektor investasi bidang keuangan. Misalnya saja investasi yang
ditanamkan di reksadana saham, maka aset dasar yang dimiliki yaitu saham blue chip.
- Tidak Memiliki Struktur Perusahaan yang Jelas
Ciri investasi
bodong yang selanjutnya yaitu tidak memiliki struktur kepengurusan perusahaan
yang jelas. Apabila anda menemukan perusahaan investasi yang tidak memiliki
kepengurusan yang jelas, maka besar kemungkinan merupakan investasi bodong.
Alamat domisili perusahaan dan struktur kegiatan usaha juga tidak dimiliki oleh
investasi bodong.
- Aktivitasnya Seperti Money
Game
Investasi
bodong cenderung memiliki aktivitas seperti money
game, skema Ponzi, dan fokus pada perekrutan anggota. Ketika ada anggota
yang berhasil masuk dengan memberikan uangnya, maka investor akan mendapatkan
keuntungan. Pola perekrutan anggota ini akan terus berulang untuk mendapatkan
keuntungan.
- Kualitas Barang Tidak Sesuai Harga
Jika investasi
yang ditawarkan menggunakan barang, maka kualitas barang tidak akan sesuai
dengan harga yang harus dibayar. Jika tipe investasi seperti ini Anda jumpai,
maka kemungkinan besar merupakan investasi bodong. Sebagai calon investor sebaiknya
Anda harus hati-hati sejak awal jika mendapati skema investasi yang
mencurigakan.
- Mendapat Bonus Jika Berhasil Merekrut
Dalam
investasi bodong para investor akan mendapatkan bonus jika berhasil merekrut
anggota baru. Penipuan investasi semacam ini biasa disebut sebagai skema
Ponzi.
Jika sudah ada
investor baru yang bergabung, maka investor yang lama akan mendapatkan bonus.
Hal ini terus berlanjut sampai pada akhirnya terbukti sebagai investasi bodong.
Nama Ponzi sendiri berasal dari nama Charles Ponzi yang merupakan penipu ulung
pada awal abad 20.
- Imbal Hasil Tinggi dalam Waktu Singkat
Ciri investasi
bodong yang berikutnya yaitu adanya imbal hasil tinggi dalam jangka waktu
singkat. Jika Anda berjumpa dengan jenis investasi yang seperti ini, maka patut
menaruh curiga, karena bisa jadi merupakan investasi bodong. Untuk mendapatkan
imbal hasil besar harus sesuai dengan risiko, misalnya reksadana saham atau
jenis saham lain.
Bagi masyarakat yang
hendak berinvestasi sebaiknya melakukan beberapa hal terlebih dahulu sebelum
memulainya. Berikut ini hal-hal yang perlu dilakukan jika hendak melakukan
investasi non perbankan:
- Periksa Perizinan
Sebelum
melakukan investasi non perbankan Anda harus memeriksa perizinan dari pihak
yang menawarkan investasi terlebih dahulu. Pastikan jika perizinan yang
dimiliki berasal dari otoritas yang berwenang mengeluarkan izin. Selain itu,
Anda juga bisa mengecek izin dari OJK dan harus sesuai dengan jenis usaha
keuangan yang dijalankan.
- Memiliki Perizinan Menawarkan Produk Investasi
Hal lain yang
tidak kalah penting untuk diperhatikan yaitu adanya perizinan untuk menawarkan
produk investasi khusus jenis investasi yang memiliki produk untuk dipasarkan.
Izin yang dimiliki harus tercatat sebagai mitra pemasar dan diizinkan
menawarkan produk investasi.
- Logo sesuai dengan Undang-Undang yang Berlaku
Ketika akan
melakukan investasi Anda juga harus memperhatikan pencantuman logo instansi
atau lembaga pemerintah yang ada pada media penawarannya. Pastikan jika
pencantuman logo tersebut sudah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang ada di Indonesia.
Ketika Anda
akan berinvestasi dan justru bertemu dengan jenis investasi bodong tentunya
menjadi hal yang menjengkelkan. Terlebih lagi jika uang yang Anda investasikan
juga hilang dibawa kabur oleh pihak investasi bodong tersebut. Berikut ini cara
agar terhindar dari investasi bodong:
- Return yang Wajar
Imbal hasil
atau sering disebut return dari pihak pengelola investasi harus dalam jumlah
yang wajar. Jika pihak yang menawarkan investasi menjanjikan return dalam
jumlah yang banyak bahkan tidak wajar sebaiknya Anda harus waspada. Dalam hal
ini terdapat prinsip high risk high
return dan low risk low return. Adapun
jenis investasi kategori aman dan konservatif ada pada bunga deposito 5 sampai
6.
- Kenali Modus Penipuan
Cara
menghindari investasi bodong yang berikutnya yaitu mengenali modus penipuan.
Modus penipuan investasi biasanya dengan menawarkan iming-iming imbalan yang
menggiurkan. Tentu saja tujuannya agar calon investor tertarik dan memberikan
uangnya.
Jika ada pihak
yang menawarkan investasi dengan keuntungan 3 sampai 4 kali lipat dari jumlah
deposito sebaiknya Anda harus hati-hati. Bisa saja pihak tersebut memiliki
tujuan untuk menipu dan tidak paham dasar investasi.
- Perhatikan Regulasi
Cara
menghindari investasi bodong yang selanjutnya yaitu dengan memperhatikan regulasi OJK atau Otoritas Jasa Keuangan. Hal ini sangat
penting untuk diperhatikan, karena setiap investasi harus memiliki izin
kelayakan dan memenuhi persyaratan dari OJK. Jika suatu ketika ada hal yang
mencurigakan, maka pihak OJK dapat menanganinya karena pengelolaan keuangan
perusahaan bisa terlihat.
Demikianlah
ciri-ciri investasi bodong serta beberapa hal yang dapat Anda lakukan agar
tidak terjebak dalam investasi yang merugikan tersebut. Semoga informasi
tersebut bermanfaat untuk Anda para pemula yang ingin memulai berinvestasi.