PROPOSAL WIRAUSAHA PENGGEMUKAN DOMBA BERBASIS TEKNOLOGI
PROPOSAL WIRAUSAHA
PENGGEMUKAN DOMBA BERBASIS TEKNOLOGI
BAB I.
PENDAHULUAN
A. JUDUL
Usaha penggemukan domba berbasis teknologi
B. ANALISIS SITUASI
Hasil evaluasi diri Unsoed (2006), menunjukkan bahwa IPK
rata-rata lulusan selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan dari 2,89
pada tahun 2002 menjadi 3,09 pada tahun 2006. Selain itu juga terjadi
peningkatan proporsi lulusan yang memiliki IPK > 3,00 dari 54,93% pada tahun
2002 menjadi 71,70 persen pada tahun 2006. Namun demikian, rataan masa tunggu
lulusan untuk mendapatkan pekerjaan pertama masih lebih dari 12 bulan dan
gaji pertama lulusan hampir semuanya kurang dari 1 juta rupiah per bulan. Hal
ini menunjukkan bahwa daya saing lulusan dalam dunia kerja masih rendah.
Bedasarkan beberapa analisis, ternyata kemampuan mahasiswa yang rendah dalam
komunikasi, leadership
(kepemimpinan), kerjasama, dan entrepreneurship (kewirausahaan) dipandang sebagai akar
permasalahan tersebut. Oleh karena itu, sebelum mahasiswa menyelesaikan masa
studinya, mahasiswa perlu terlebih dahulu diberi bekal yang cukup dalam bidang
kewirausahaan, baik dalam aspek pengetahuannya maupun pada aspek praktik
kewirausahaan di lapangan.
Menteri Pertanian Suswono (14/10) menilai, konsumsi pangan bergizi
rata-rata masyarakat Indonesia masih rendah. Padahal ini sangat penting untuk
meningkatkan kecerdasan bangsa. “Konsumsi protein hewani masyarakat saat ini
baru mencapai 5,72 gram/kapita/tahun, yang berarti masih di bawah standar konsumsi
gizi nasional yang 6,5 gram/kapita/tahun,” katanya.
Mahasiswa sebagai pembaharu bangsa harus bisa berperan aktif dalam
pencapaian tingkat konsumsi protein hewani nasional yang ditargetkan oleh
pemerintah. Terlebih lagi bagi mahasiswa peternakan. Misal dengan membuat usahan petrrnakan, sehingga
kami dapat mengaplikasikan ilmu yang kita dapat dari kuliah. Dan juga membantu
pemerintah dalam mensukseskan program swasembada daging yang dicanangkan pada
tahun 2014. Maka usaha peternakan yang akan dilakukuan memberikan
jaminan prospek usaha yang cemerlang dan menguntungkan. Usaha
peternakan yang akan kita lakukan adalah penggemukan domba. Selain untuk
melatih jiwa kewirausahaan juga untuk
memberikan contoh peternakan domba yang berbasis teknologi, karena kami
menggunakan teknologi silase dan jerami fermentasi dalam pembuatan pakan.
C. PERUMUSAN MASALAH
Walaupun suadah banyak peternakan domba yang berkembang di
masyarakat namun kebanyakan belum menggunakan teknologi pakan. Peternakan
dengan pola tradisional tersebut banyak kekurangannya, misalnya disaat musim
penghujan tiba para peternak tidak kesulitan untuk mencari pakan hijauan karena
rumput melimpah akan tetapi pada musim kemarau rumput-rumput kering dan
peternak susah untuk mendapatkan rumput, hal tersebut dapat mengurangi
produktifitas ternak sehingga keuntungan kurang maksimal dan bahkan rugi, maka
perlu dikembangkan teknologi-teknologi dibidang peternakan khususnya dibidang
pakan ternak salah satunya silase dan jerami fermentasi.
D. TUJUAN
Tujuan program ini
adalah sebagai berikut:
1. Melatih dan mengembangkan jiwa wirausaha
mahasiswa.
2. Menciptakan tempat baru bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmunya.
3. Membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan
kerja.
4. Membantu pemerintah dalam meningkatkan tingkat
konsumsi protein nasional.
5. Mengembangkan usaha budidaya peternakan.
6. Ikut membantu mensukseskan program swasembada
daging 2014.
E. LUARAN
YANG DIHARAPKAN
Luaran yang
diharapkan dari pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut:
1. Terciptanya lapangan pekerjaan bagi
masyarakat.
2. Terciptanya sebuah usaha peternakan penggemukan
domba sebagai sumber pendapatan alternatif bagi mahasiswa.
3. Terciptanya pupuk organik yang
berguna dibidang pertanian.
F. KEGUNAAN
Kegunaan program ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
a. Menumbuhkan mental wirausaha.
b. Mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan.
c. Membentuk mahasiswa yang mandiri, kreatif,
inovatif dan visioner.
2. Bagi Perguruan Tinggi
a. Menambah
citra positif perguruan tinggi sebagai pencetak generasi unggul bangsa.
b. Menambah citra positif perguruan tinggi sebagai
pencetak generasi sadar wirausaha.
3. Bagi Lingkungan dan Masyarakat Sasaran
a. Menyediakan daging domba yang berkualitas.
b. Membangun kesadaran masyarakat tentang manfaat gizi daging .
c. Meningkatkan taraf kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
d. Memberikan kesadaran bagi
masyarakat tentang perlunya pengolahan limbah.
e. Memberikan pengetahuan
bagi masyarakat tentang teknologi pakan ternak
BAB II.
PROFIL USAHA
A. IDENTITAS USAHA
Rencana usaha yang diajukan adalah bergerak dalam bidang usaha
peternakan, yaitu untuk beternak penggemukan domba . Usaha penggemukan domba
ini adalah sekala keluarga dengan kapasitas delapan ekor. Jenis domba yang akan
kami gemukan adalah domba ekor tipis, karena jenis domba ini lebih tahan terhadap
penyakit, adaptasi lingkungan lebih cepat, mudah berkembang biak, tidak
dipengaruhi oleh musim kawin dan masa penggemukannya lebih cepat.. Pakan yang
akan kami gunakan dalam usaha pengemukan domba ini adalah dari bahan-bahan yang
tersedia disekitar lokasi peternakan, dan akan kami aplikasikan dengan ilmu
yang kami dapatkan di perkuliahan untuk membuat bahan pakan tersebut bernilai
nutrisi lebih tinggi yaitu dengan teknologi silase dan jerami fermentasi.
Prospek usaha penggemukan domba ini kedepannya sangat bagus, karena adanya
program pemerintah 2014 yaitu swasembada daging dan dilihat dari kesadaran
masyarakat akan gizi. Dan saat ini belum ada peternakan domba yang sangat besar
(industry). Ketika musin idul adha harga domba akan sangat mahal.
B. IDENTITAS PENGUSAHA
Saya bernama Amin
Safangat. Saya tertarik untuk menekuni usaha peternakan
penggemukan domba. Karena saya yakin, usaha ini memiliki prospek yang sangat
baik. Apalagi usaha ini berhubungan dengan disiplin ilmu yang saya pelajari
sebagai mahasiswa peternakan. Saya bisa sekaligus mengaplikasikan ilmu yang
didapat saat kuliah ke kehidupan nyata. Untuk merealisasikan rencana saya
tersebut, saya bersama dua orang teman mengajukan proposal PMW ini dengan
harapan bisa mendapatkan bantuan modal usaha sesuai dengan yang kami anggarkan.
B. STRUKTUR ORGANISASI USAHA
D. SUSUNAN PERSONALIA DAN
PEMBAGIAN KERJA
Susunan personalia dan
pembagian kerja usaha penggemukan domba
berbasis teknologi terdiri dari :
a. Ketua: Bertanggung jawab atas semua komponen usaha; memimpin, mengatur, mengawasi, dan mengevaluasi kinerja anggota; mengadakan dan memimpin
rapat harian (situasional/ jika diperlukan), mingguan, dan bulanan; melakukan
negosiasi dan kerjasama dengan calon pelanggan; menindaklanjuti pengaduan
pelanggan; menyeleksi calon keryawan; menjaga pasokan bahan baku; mengadakan
training anggota; serta mengambil keputusan stategis.
b. Sekretaris: Bertanggung
jawab atas administrasi usaha; mencatat, mengumpulkan data, dan melaporkan seluruh kegiatan dan perkembangan usaha; mengatur rapat (moderator); membuat laporan
kegiatan usaha mingguan di akhir pekan dan diserahkan kepada Direktur Minggu
pagi; membuat media promosi; menerima pesanan, dan menerima pengaduan
pelanggan.
c. Bendahara: Bertanggung jawab atas anggaran pendapatan dan
belanja usaha (APBU); mengelola kas usaha; mengatur pemasukan dan pengeluaran
harian; membuat laporan keuangan usaha mingguan setiap akhir pekan dan bulanan
setiap akhir bulan serta menyerahkannya kepada Direktur besok paginya; dan
menabungkan sebagian keuntungan usaha di bank.
d.
Produksi
dan pemasaran: membeli domba bakalan untuk digemukan, membuat pakan
ternak, menyiapkan produk, memasarkan produk, mengantarkan pesanan, dan menyebarkan media promosi.
baca juga: PROPOSAL WIRAUSAHA KRIPIK PISANG
baca juga: PROPOSAL WIRAUSAHA KRIPIK PISANG
BAB III.
ANALISIS KELAYAKAN USAHA
A. ASPEK
PASAR DAN PEMASARAN
Segmentasi pasar yang kami pilih adalah para pedagang domba di
pasar dan kepada orang-orang yang membutuhkan untuk keperluan aqikah, idul
adha, pesta, pedagang sate dan lain-lain. System pemasaran yang kita gunakan
yaitu promosi melalui internet, membawa hasil ternak kita langsung ke pasar dan
promosi dari mulut ke mulut
B.
ASPEK TEKNIK DAN
TEKNOLOGI
Peternaka
domba yang akan kami usahakan ini menggunakan kandang system panggung dengan
bahan baku bambu sehingga kandang domba lebih bersih dan terhindar dari
berbagai penyakit. Untuk pakan kami menggunakan teknologi pengawetan pakan
silase dan jerami fermentasi, untuk mengatasi melimpahnya hijauan dimusim hujan
dan kurangnya pakan hijauan dimusim kemarau. Dengan teknologi silase ini
hijauan basah akan awet dan juga memiliki nilai gizi yang lebih tinggi. Selama
ini domba tidak menyukai jerami padi padahal ketika musim panen jerami padi
tersedia begitu banyak dan bahkan tidak dimanfaatkan oleh karena itu kita
menggunakan teknologi jerami fermentasi untuk mengatasi masalah tersebut
C.
ASPEK MANAJEMEN USAHA
1. Pembagian Kerja Waktu Mahasiswa
Waktu kerja bagi mahasiswa adalah seminggu sekali untuk mengontrol kandang, dan untuk
membuat pakan fermentasi
Biaya
Investasi
No.
|
Spesifikasi
|
Jumlah
Satuan
|
Harga Satuan
(Rp)
|
Jumlah
(Rp)
|
1.
|
Kandang ( 10 ekor)
|
1
|
1.000.000
|
1.500.000
|
2
|
Gudang Pakan
|
1
|
200.000
|
200.000
|
4
|
Ember
|
2
|
25.000
|
50.000
|
5
|
Drum Silase
|
3
|
100.000
|
300.000
|
6.
|
Sewa Lahan
|
100 m2
|
800.0000
|
800.000
|
Total
|
2.850.000
|
I.
Biaya
Produksi (operasional)
No.
|
Jenis Biaya
|
Qty
|
Harga Satuan
(Rp)
|
Jumlah
(Rp)
|
1.
|
Bakalan
|
8
|
500.000
|
4.000.000
|
2.
|
Karyawan
|
1
|
200.000/bulan
|
1.000.000
|
3.
|
Bekatul
|
750 kg
|
2.000
|
1.500.000
|
4.
|
Molases
|
30 kg
|
6.000
|
180.000
|
5.
|
Karung
|
1 pack
|
10.000
|
70.000
|
6
|
Trasportasi
|
400.000
|
400.000
|
|
TOTAL
|
7.150.000
|
II.
Rencana
Penerimaan
No.
|
Jenis Penerimaan
|
Qty
|
Harga Satuan
(Rp)
|
Jumlah
(Rp)
|
1.
|
Penjualan Domba bobot rata-rata 40 kg
|
320 kg
|
35.000
|
11.200.000
|
2.
|
Jual kotoran
|
450 kg
|
300
|
135.000
|
TOTAL
|
11.335.000
|
III.
Perhitungan Laba (keuntungan usaha)
Penerimaan/ periode = 11.335.000
Biaya
produksi/periode = 7.150.000
Laba/periode =
Penerimaan – biaya produksi
= (Rp 11.335.000,-) – (Rp 7.150.000,-)
=
Rp 4.185.000,-/ periode
c.
Rentabilitas
Rentabilitas =
Laba / Modal x 100%
= Rp 4.185.000,00/ Rp 10.000.000,00 x 100%
= 41,85 %
d.
Jangka
Waktu Pengembalian
Pengembalian modal = total
modal
Pendapatan bersih
= Rp 10.000.000,-
Rp 4.185.000,-
= 2,3 periode ; 1 periode = 5 bulan
= 2,3 x 5 bulan
= 12 bulan
BAB IV.
RENCANA PENGEMBALIAN MODAL DAN KEBERLANJUTAN USAHA
1. MODEL ANGSURAN
Usaha
penggemukan domba
mulai memberikan pemasukan pada periode pertama produksi. Besarnya angsuran pengembalian modal usaha sebesar 50% keuntungan
per periode Rp. 2.000.000,- selama 5 kali (25 bulan) terhitung mulai tanggal 25 Desember 2013. Angsuran biaya dimulai dari periode pertama setelah berjalannya usaha.
2.
KEBERLANJUTAN
USAHA
Apabila usaha kami tersebut berkembang dengan baik, maka kami akan membuat kandang domba dengan
kapasitas lebih besar dan akan terus kami kembangkan menjadi usaha peternakan
domba dan membuat pakan sendiri. Dan setelah usaha ini berkembang pesat dan
kami memiliki banyak pengalaman, kami akan membuat farm .
BAB V.
JADWAL PELAKSANAAN PROGRAM
No.
|
Tahap
|
Jenis Kegiatan
|
Bulan I
|
Bulan II
|
Bulan III
|
Bulan IV-XVIII
|
||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
dst
|
||||
1.
|
Persiapan
|
Penerimaan Dana
|
X
|
|||||||||||||
Merekrut Karyawan
|
X
|
|||||||||||||||
Menyiapkan
sarana prasarana
|
X
|
X
|
X
|
|||||||||||||
Melakukan promosi
|
X
|
|||||||||||||||
Menyiapkan
Grand Opening
|
X
|
|||||||||||||||
2.
|
Pelaksanaan
|
Grand Opening
|
X
|
|||||||||||||
Pelaksanaan
program
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
dst
|
||||||
3.
|
Monitoring
|
Laporan
akhir bulan
|
X
|
X
|
X
|
dst
|
BAB VI
RANCANGAN BIAYA
I. Biaya Produksi (operasional)
No.
|
Jenis Biaya
|
Qty
|
Harga Satuan
(Rp)
|
Jumlah
(Rp)
|
1.
|
Bakalan
|
8
|
500.000
|
4.000.000
|
2.
|
Karyawan
|
1
|
200.000/bulan
|
1.000.000
|
3.
|
Bekatul
|
750 kg
|
2.000
|
1.500.000
|
4.
|
Molases
|
30 kg
|
6.000
|
180.000
|
5.
|
Karung
|
1 pack
|
10.000
|
70.000
|
6
|
Trasportasi
|
400.000
|
400.000
|
|
TOTAL
|
7.150.000
|
II.
Rancangan Modal Total
No.
|
Spesifikasi
|
Jumlah
Satuan
|
Harga Satuan
(Rp)
|
Jumlah
(Rp)
|
1.
|
Kandang ( 8 ekor)
|
1
|
1.500.000
|
1.500.000
|
2
|
Gudang Pakan
|
1
|
200.000
|
200.000
|
4
|
Ember
|
2
|
25.000
|
50.000
|
5
|
Drum Silase
|
3
|
100.000
|
300.000
|
6.
|
Sewa Lahan
|
100 m2
|
800.0000
|
800.000
|
Total
|
2.850.000
|
Total : 7.150.000 + 2.850.000 = Rp. 10.000.000,00
Lampiran 1
CARA PEMBUATAN SILASE
A. SILASE KOMPLIT
Bahan:
Bahan yang digunakan terdiri dari 3 kelompok bahan yakni:
1. Kelompok bahan pakan hijauan, terdiri dari rumput, leguminosa
serta limbah pertanian dan perkebunan.
2. Kelompok bahan pakan konsentrat, Kelompok bahan pakan konsentrat
dapat berupa dedak padi/bekatul, onggok (ampas tapioka), ampas sagu, ampas tahu
dan lainlain.
3. Kelompok bahan pakan aditif, Bahan aditif disini dapat terdiri
dari campuran urea, mineral, tetes dan lain-lain.
Rasio:
Rasio Hijauan : Konsentrat : aditif mengacu pada formula
7 : 2 : 1 atau 6 : 3 : 1 yang didasarkan pada persentase berat.
Cara Pembuatan:
1. Bahan aditif dicampur dengan konsentrat hingga
merata.
2. Dicampurkan ke hijauan. Jika kondisi hijauan atau limbah petanian
agak kering maka diperlukan tambahan
air sehingga kadar air campuran mencapai 40%.
3. Masukkan bahan silase kedalam drum yang telah dilapisi plastik tebal.
4. Tutup dan tekan dengan kuat atau diinjak-injak agar udara didalam
keluar.
5. Kemudian ikat plastik rapat-rapat, sehingga tidak ada udara masuk ke
dalam, serta jangan sampaibocor. Tutup
drum rapat-rapat dengan penutupnya.
6. Drum dieramkan dengan disimpan selama 3 minggu (21 hari).
7. Silase harus disimpan dalam kondisi tertutup dan dapat disimpan
hingga 4 – 8 bulan
Lampiran
2