PROPOSAL USAHA COOKIES DARI BEKATUL JAGUNG BERSERAT TINGGI DAN EKONOMIS
Proposal Usaha Cookies Dari Bekatul Jagung yang Kaya Serat dan Ekonomis

I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
Serat makanan dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting, terbukti dapat menjaga dan meningkatkan fungsi saluran cerna serta dapat menjaga kesehatan tubuh (Kusharto, 2006). Upaya untuk menghindari berbagai penyakit degenaratif, seperti obesitas, diabetes melitus, dan penyakit kardiovaskuler diperlukan serat yang cukup (Suarni, 2005). Oleh sebab itu peran serat sangat dibutuhkan. Serat makanan berdasarkan kemampuannya dikelompokkan menjadi 2 yaitu serat larut (soluble fiber), contohnya: pektin, gum, ß-glukan dan serat tidak larut (insoluble fiber) contohnya : selulosa, hemi selulosa dan lignin.
Sumber serat pangan yang dapat dimanfaatkan dalam produk makanan salah satunya adalah bekatul jagung. Proses pengolahan biji jagung menjadi beras, terdapat bahan hasil sampingan yaitu bekatul (kulit luar biji jagung). Hal tersebut mengandung serat makanan yang dibutuhkan tubuh dan protein yang sangat memadai sebagai bahan tambahan dalam olahan makanan (Suarni, 2005). Bekatul jagung dapat dibuat tepung dan ditambahkan ke dalam adonan pembuatan kue kering (cookies).
Cookies adalah kue kering manis berukuran kecil digolongkan berdasarkan cara pencampuran dan resep yang digunakan, dengan adonan yang lunak, renyah dan tekstur yang kurang padat. Produk kue kering pada umumnya berbasis terigu sehingga hampir tidak mengandung serat makanan yang dibutuhkan tubuh. Pengkonsumsi kue kering tertinggi pada usia rentan penyakit degenaratif. Oleh karena itu, perbaikan mutu nutrisi dari segi serat kasar kue kering perlu dilakukan dengan memanfaatkan limbah jagung (bekatul) (Matz, 1978; Suarni, 2005).
Pengembangan produk pangan merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan dalam upaya diversifikasi produk pangan dengan memunculkan inovasi baru dalam bidang pangan. Kami mengusung tema Becjangkies (Bekatul Jagung Cookies) karena bekatul jagung mempunyai serat yang tinggi untuk menjaga dan melancarkan saluran pencernaan. Harapannya masyarakat dapat menikmati Becjangkies yang enak, sehat dan mampu menjaga saluran pencernaan.
b. Perumusan Masalah
- Bagaimanakah usaha untuk menciptakan inovasi baru becjangkies sebagai makanan yang sehat dan lezat?
- Bagaimana metode pelaksanaan produksi makanan becjangkies dan strategi pemasaran ?
c. Tujuan
- Membentuk usaha makanan Becjangkies (Bekatul Jagung Cookies) yang dapat dinikmati oleh masyarakat.
- Memperoleh pengalaman dan keuntungan dari kegiatan usaha dan menciptakan peluang usaha kecil menengah dan memproduksi produk Becjangkies dengan kualitas terbaik dan higienitasnya terjaga.
d. Luaran yang diharapkan
Dengan usaha ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terutama kalangan pecinta cookies. Becjangkies yang kaya serat ini akan dihadirkan dengan citarasa yang tinggi. Konsumen pertama dibidik adalah mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus khususnya ibu rumah tangga. Kami optimis dengan keunggulan usaha kami ini, karena menawarkan harga yang lebih terjangkau.
e. Manfaat
- Memberikan kontribusi sosial dengan memberikan pengetahuan baru pada masyarakat tentang pentingnya kesehatan.
- Mengangkat budaya pangan lokal menjadi produk yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.
- Meningkatkan jiwa wirausaha dalam kalangan mahasiswa.
II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
a. Identitas Usaha Beckies
Usaha ini dimulai dengan menjalin kerjasama dengan pihak- pihak yang memanfaatkan jagung sebagai bahan baku usahanya. Ide usaha ini dimulai dari lingkungan tempat kami yang jarang menawarkan produk makanan berupa cookies. Dengan adanya PKM-K ini, maka kami berinisiatif untuk menjadikan peluang usaha yang bersifat menguntungkan dan memanfaatkan panganan lokal menjadi produk modern. Rencana usaha diawali di daerah Purwokerto, Banyumas.
b. Analisi Kelayakan Usaha
Aspek Pemasaran
Pemanfaatan bekatul jangung yang masih kurang diminati sehingga kami menciptakan cookies yang berbahan dasar bekatul jagung ini mampu menembus peluang usaha. Produk ini mempunyai konsep hidup sehat dengan makanan yang kaya akan serat. Konsumen target kami adalah mahasiswa dan masyarakat disekitar daerah Purwokerto .
a. Rantai pemasaran dan Penetapan harga
Sistem rantai pemasaran dari Becjangkies ini dilakukan secara langsung dari produsen ke konsumen. Produk ini disajikan dalam ukuran yaitu 75 gram. Produk berukuran 75 gram dijual dengan harga Rp. 2.000,00. Sistem pembayaran Becjangkies ini dilakukan dengan uang tunai/cash. Ada beberapa diskon atau potongan dengan syarat-syarat tertentu.
b. Biaya pemasaran dan Program pemasaran
Untuk usaha yang baru berdiri kebutuhan dana-dana pembiayaan cukup besar, terutama biaya pemasaran produk agar cepat dikenal oleh konsumen. Biaya pemasaran ini meliputi, promosi dalam bentuk brosur, iklan di sosial media. Program pemasaran yang akan dijalankan untuk Becjangkies dengan menggunakan Member area. Konsumen bisa membuat kartu anggota becjangkies, sehingga mendapat berbagai keuntungan seperti diskon dalam pembelian jumlah yang besar. Sosialisasi social media, melalui facebook dan twitter untuk memaksimalkan penjualan. Tahap terakhir kuisioner bagi konsumen yang telah menikmati produk becjangkies.
Aspek Teknis dan Teknologis
Langkah yang kami tempuh dalam pengelolaan produksi antara lain:
1. Desain produk
Untuk kemasan produk, kami memilih untuk menggunakan plastik untuk yang akan dititipkan ke warung atau kantin, serta toples kecil untuk ibu rumah tangga. Selain terjaga kehigienisannya, plastik dan toples ini juga membuat tampilan penyajian lebih menarik dan lebih praktis. Pertimbangan utama penentuan lokasi usaha. Lokasi untuk menjalankan usaha yang dipilih berada di lingkungan sekitar kampus dan juga lingkungan tempat tinggal kos para mahasiswa. Hal ini menjadi pertimbangan karena dua hal tersebut adalah konsumen yang disasar.
2. Pengawasan kualitas
Untuk proses pengawasan, dilakukan terhadap bahan baku, proses dan juga produk jadi. Pengawasan bahan baku dilakukan dengan menjaga kesegaran bahan baku yang digunakan untuk pembutan Becjangkies dengan cara membeli langsung bahan-bahan yang dibutuhkan tersebut di industri rumah tangga yang menghasilkan bekatul jagung. Pengawasan kualitas akan dimulai dari kebersihan alat-alat dapur yang akan digunakan. Dalam hal pengawasan produk yang sudah jadi komponennya adalah standart rasa hasil olahan. Kami juga memastikan tidak adanya penggunaan bahan aditif yang berbahaya jika dikonsumsi.
Aspek Management
Untuk meningkatkan kinerja usaha maka sumber daya yang dimiliki harus dikelola dengan baik. Setiap personal memiliki bagian kerja sendiri sesuai dengan struktur manajemen. Pembagian struktur manajemen di perusahaan kami adalah sebagai berikut :

Aspek Financial
Analisis biaya produksi menitikberatkan kepada aspek financial berupa lalu lintas uang (cashflow) yang terjadi selama usaha dijalankan. Indicator yang dipilih untuk menilai kelayakan suatu usaha disesuaikan dengan kebutuhan menurut jenis usaha maupun skala usaha. Skala usaha yang dijalankan pada Becjangkies ini adalah skala kecil.
III. METODE PELAKSANAAN
1. Identifikasi Masalah
Masalah utama yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah kemasan yang sesuai dengan produk ini terutama kemasan 75 gram. Adapun analisis SWOT dari usaha kami sebagai berikut:
a. Strength (Kekuatan)
1) Bahan baku harganya murah
2) Proses pembuatannya cukup mudah
3) harga produk dapat dijangkau
4) produk kaya akan serat sehingga cocok untuk proses pencernaan.
b. Weakness (Kelemahan)
1) produk belum cukup dikenal,
2) kemasan masih sederhana
c. Opportunities (Peluang)
Faktor eksternal yang mendukung kelancaran bisnis antara lain:
1) Masyarakat di lingkungan sekitar yang cenderung konsumtif
2) Daya beli masyarakat yang relatif tinggi
3) Belum banyak pesaing
d. Threat (Hambatan)
Faktor eksternal yang harus diatasi adalah banyaknya produk coklat yang beredar dalam pasaran.
2. Perencanaan Pemasaran
a. Analisis Peluang Pasar
Keunggulan tepung Bekatul jagung dan Gaya hidup masyarakat
Keunggulan tepung Bekatul jagung dan Gaya hidup masyarakat
Tepung bekatul jagung ini kaya akan serat yang mampu membantu dalam proses pencernaan. Makanan ringan kerap kali menjadi makanan wajib dalam keluarga, sehingga becjangkies merupakan salah satu alternatif makanan ringan yang bisa dijadikan sebagai Camilan yang sehat dan ekonomis.
b. Penentuan Daerah Pemasaran
Pemasaran dari produk becjangkies akan dimulai di lingkungan kampus, toko, dan warung makan. Apabila produk ini mampu diterima oleh masyarakat makan untuk selanjutnya kami akan melakukan branding.
c. Strategi Produksi, Promosi dan Pemasaran
Dalam strategi poduksi, kami berusaha membangun kerjasama dengan pusat oleh –oleh Banyumas agar suplai pemasaran mudah.
1) Menjaga kualitas dan kehigienisan produk
2) Menjamin kebersihan tempat produksi maupun penyajian beserta peralatannya.
3) Promosi melalui relasi dan media internet ayaupun media sosial (SMS, email, facebook)
4) Meningkatkan teknologi pengelolaan dan kemampuan manajerial.
IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Tabel 1.1. Ringkasan biaya produksi Becjangkies
No.
|
Jenis pengeluaran
|
Biaya
|
1.
|
Peralatan penunjang (Lampiran 1)
|
Rp. 5.090.000,00
|
2.
|
Bahan habis pakai ( Lampiran 1)
|
Rp. 4.698.000,00
|
3.
|
Perjalanan dan promosi (Lampiran 1)
|
Rp. 720.000,00
|
Total
|
Rp. 10.508.000, 00
|
Analisa
kelayakan usaha becjangkies ini menggunakan indicator kelayakan berupa analisis titik
impas (Break Even Point atau BEP) dan
Net B/C (Net Benefit Cost Ratio).
Tabel 1.2 Total Biaya yang dibutuhkan
Jenis kebutuhan
|
Nilai (Rp.)
|
A.
INVESTASI OPERASI
|
|
Peralatan
produksi
|
Rp. 3.090.000
|
Total
|
Rp. 3.090.000
|
B.
BIAYA TETAP
|
|
Sewa bangunan
|
Rp. 2.000.000
|
Biaya komersial
|
Rp. 720.000
|
Total
|
Rp. 2.720.000
|
C.
BIAYA VARIABEL
|
|
Biaya habis
pakai
|
Rp. 4.698.000
|
Total
|
Rp. 4.698.000
|
Total
keseluruhan A+B+C
|
Rp. 10.508.000
|
Pendapatan tim dalam satu kali produksi yaitu sebagai berikut:
Jenis produksi
|
Hari
|
Bungkus
|
Nilai
|
Becjangkies per periode = 1 bulan
|
27
|
250
|
6.750
|
Harga perproduksi
|
2.000
|
||
Penerimaan produksi
|
13.500.000
|
||
Total penerimaan per periode
|
0
|
13.500.000
|
Analisis
ekonomisetelah dihitung penerimaan dan pembiayaan seperti diatas maka hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.3 Analisis ekonomi
Total Biaya Tetap Per periode (FC)
|
Rp. 5.810.000
|
Total Biaya Variabel Per
periode(VC)
|
Rp. 4.698.000
|
Penerimaan per periode (S)
|
Rp. 13.500.000
|
Total Biaya (TC)
|
Rp. 10.508.000
|
Keuntungan
|
Rp. 2.992.000
|
Break Event Point (BEP)
|
428867 bungkus
|
Bep harga
|
1617
|
R/C Ratio
|
1,338
|
DAFTAR REFERENSI
Kusharto , C.M . 2006. Serat makanan dan peranannya bagi
kesehatan. Jurnal Gizi dan Pangan 1(2): 45-54
Matz, S.A. 1984. Snack Food
Technology. The AVI Publishing. Co., Westport, Connecticut.
Suarni, 2005. Teknologi pembuatan kue kering
(cookies) berserat tinggi dengan penambahan bekatul jagung. Prosiding Seminar
Nasional Teknologi Inovatif Pascapanen untuk Pengembangan Industri Berbasis
Pertanian. 521-526.
Lampiran
Tabel 1.1 Rincian Variabel / Biaya habis pakai
Jenis
|
Keb /hari
|
Satuan
|
Keb/ bulan
|
Biaya /unit
|
Biaya /bulan
|
Tepung bekatul
jagung
|
2
|
Kg
|
60
|
Rp. 10.000
|
Rp. 600.000
|
Tepung terigu
|
1
|
Kg
|
30
|
Rp. 12.000
|
Rp. 360.000
|
Tepung maizena
|
1
|
Kg
|
30
|
Rp. 15.000
|
Rp. 450.000
|
Susu krim
|
1
|
Liter
|
30
|
Rp. 10.000
|
Rp. 300.000
|
Soda kue
|
½
|
kg
|
30
|
Rp. 8.500
|
Rp. 255.000
|
Margarin
|
2
|
kg
|
60
|
Rp. 7.000
|
Rp. 420.000
|
Gula pasir
|
½
|
kg
|
30
|
Rp. 8.500
|
Rp. 255.000
|
Telur
|
7
|
butir
|
210
|
Rp. 1.300
|
Rp. 273.000
|
Vanili
|
½
|
gram
|
75
|
Rp. 200
|
Rp. 15.000
|
Gas
|
1
|
buah
|
30
|
Rp. 15.000
|
Rp.450.000
|
Mika Plastik
|
5
|
rol
|
150
|
Rp. 1.000
|
Rp. 150.000
|
Pita
|
1
|
rol
|
30
|
Rp. 3.000
|
Rp. 90.000
|
Coklat
|
3
|
batang
|
90
|
Rp. 12.000
|
Rp. 108.000
|
Total
|
Rp. 4.698.000
|
Tabel 1.2 Rincian Biaya Investasi
Alat
|
Jumlah
|
Satuan
|
Harga
|
Total
|
Mixer
|
1
|
unit
|
Rp. 150.000
|
Rp.150.000
|
Loyang
|
4
|
buah
|
Rp. 20.000
|
Rp. 80.000
|
Oven
|
2
|
unit
|
Rp. 175.000
|
Rp. 350.000
|
Cetakan
|
5
|
buah
|
Rp. 5.000
|
Rp. 25.000
|
Baskom
|
2
|
buah
|
Rp. 10.000
|
Rp. 20.000
|
Sendok
|
1
|
lusin
|
Rp. 15.000
|
Rp. 15.000
|
Timbangan
|
1
|
unit
|
Rp. 55.000
|
Rp. 55.000
|
Refrigenerator
|
1
|
unit
|
Rp. 1.850.000
|
Rp. 1.850.000
|
Kompor gas
|
1
|
unit
|
Rp. 245.000
|
Rp.245.000
|
Tabung gas
|
1
|
buah
|
Rp. 150.000
|
Rp. 300.000
|
Sewa tempat
|
5
|
bulan
|
Rp. 400.000
|
Rp. 2.000.000
|
Total
|
Rp. 5.090.000
|
Tabel 1.3 Biaya komersial
Jenis
|
Jumlah
|
Satuan
|
Biaya
|
Transportasi
|
-
|
-
|
Rp. 400.000
|
Marketing
|
-
|
2
|
Rp. 200.000
|
Brosur
|
2
|
Rp. 120.000
|
|
Total
|
Rp. 720.000
|

DOWNLOAD FILE PROPOSAL (DISINI)