CONTOH PROPOSAL PMW (PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA) / Inovasi Kemeja Batik untuk Para Arjuna Masa Kini
PROPOSAL
PROGRAM MAHASISWA
WIRAUSAHA
ARDJOENA BATIK:
Inovasi Kemeja Batik untuk
Para Arjuna Masa Kini
Oleh:
Arifin Budi Purnomo (A1C012025)
Mugi Mustakim (A1C013030)
Ahmad Ihlas Nurkarim (C0A014036)
UNIVERSITAS JENDERAL
SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2015
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL
1.
|
Judul
Usaha
|
:
|
ARDJOENA BATIK: Inovasi Kemeja Batik untuk Para Arjuna
Masa Kini
|
2.
|
Ketua
Pelaksana
|
||
a.
Nama
lengkap
|
:
|
Arifin Budi Purnomo
|
|
b.
NIM
|
:
|
A1C012025
|
|
c.
Semester
|
:
|
6
|
|
d.
Jurusan/Prodi
|
:
|
Sosek.
Pertanian/Agribisnis
|
|
e.
Fakultas
|
:
|
Pertanian
|
|
f.
Alamat
kos
|
:
|
Asrama Pesantren Mahasiswa Mafaza, Jl. H. Madrani, Kel.
Grendeng, Purwokerto Utara
|
|
g.
Alamat
asal
|
:
|
Gesingan, Bukalan, Sukoharjo, Jawa Tengah
|
|
h.
No.
Telepon
|
:
|
08975040033
|
|
3.
|
Pembimbing
|
||
a.
Nama
lengkap
|
:
|
Ir.
Bambang Sumanto, M.Sc.
|
|
b.
NIP
|
:
|
19590307
198601 1 001
|
|
c.
Pangkat/Gol.
|
:
|
III C
|
|
d.
Jabatan
|
:
|
Lektor
|
|
e.
Jurusan/Prodi
|
:
|
Sosek. Pertanian / Agribisnis
|
|
f.
Fakultas
|
:
|
Pertanian
|
|
g.
No.
Telepon
|
:
|
081542957807
|
|
4.
|
Jumlah Anggota
|
:
|
2
|
5.
|
Rencana
Biaya
|
||
a.
PMW
|
:
|
Rp. 7.394.300,-
|
|
b.
Sumber
Lain
|
:
|
-
|
|
c.
Total
|
:
|
Rp. 7.394.300,-
|
|
6.
|
Jangka Waktu Pelaksanaan
|
:
|
3
bulan
|
7.
|
Lokasi Usaha
|
:
|
Jl. H. Madrani, Kel. Grendeng, Purwokerto
|
Menyetujui,
|
Purwokerto, Mei 2015
|
|
Dosen Pembimbing
Ir. Bambang
Sumanto, M.Sc.
NIP. 19590307
198601 1 001
|
Ketua Tim
Arifin Budi
Purnomo
NIM. A1C012025
|
|
Menyetujui
Wakil
Dekan Bidang Kemahasiswaan
dan Alumni
Fakultas Pertanian
Dr.
Ir. Siswantoro, M.P.
NIP.
19600401 198702 1 001
|
|
FORMULIR PENDAFTARAN PESERTA PMW TAHUN
2015
1.
|
Nama Usaha
|
:
|
ARDJOENA BATIK: Inovasi Kemeja Batik untuk Para Arjuna
Masa Kini.
|
2.
|
Bidang Usaha
|
:
|
Industri Konveksi
|
3.
|
Alamat Usaha
|
:
|
Jl. H. Madrani, Kel. Grendeng, Purwokerto Utara
|
4.
|
Nama/NIM/PS/ Fak. dan No. HP Ketua Kelompok
|
:
|
Arifin Budi Purnomo / A1C012025 / Pertanian 08975040033
|
5.
|
Nama/NIM/PS/Fak. dan HP Anggota Kelompok
|
:
|
a.
Mugi Mustakim / A1C013030 / Pertanian 087804445933
|
:
|
b.
Ahmad Ihlas Nurkarim / C0A014036 / Ekonomi 089640065929
|
Dengan ini
menyatakan diri untuk mengikuti program PMW Tahun 2015
Purwokerto, Mei 2015
Yang
membuat pernyataan
Nama terang Tanda
Tangan
1. Arifin Budi Purnomo
…………………
2. Mugi Mustakim
…………………
3. Ahmad Ihlas Nurkarim
…………………
BAB I. PENDAHULUAN
A.
Judul
ARDJOENA BATIK: Inovasi Kemeja Batik untuk Para
Arjuna Masa Kini.
B.
Analisis Situasi
Batik merupakan warisan budaya nasional asli bangsa Indonesia yang banyak
dikenal oleh berbagai kalangan masyarakat bahkan hingga ke manca negara. Kini, batik sudah diakui secara internasional sebagai warisan budaya
Indonesia (UNESCO 2011). Selain sebagai karya kreatif yang sudah berkembang
sejak jaman dahulu, batik kini mulai
berkembang sebagai hasil seni budaya yang menjadi sumber
kehidupan perekonomian masyarakat di
berbagai daerah. Perkembangan batik dari waktu ke waktu semakin merambah pada
berbagai sektor usaha industri. Saat ini batik bukan hanya pada sektor
industri, tetapi sudah merambah di sektor konveksi.
Kebutuhan akan sandang merupakan kebutuhan primer setiap orang yang harus
dipenuhi. Apabila dilihat dari tahun ke tahun, permintaan dari produk sandang senantiasa
mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan selain karena bertambahnya jumlah
penduduk juga diikuti oleh berkembangnya minat serta selera konsumen dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Tak dipungkiri akhir-akhir ini mulai banyak
berkembang industri-industri yang menyediakan produk sandang dengan berbagai
variasi model, bentuk dan warna yang variatif.
Purwokerto
merupakan salah satu kota di daerah Banyumas dengan tingkat perkembangan ekonomi yang cukup tinggi.
Kondisi ini didukung dengan banyaknya masyarakat pendatang yang berasal dari berbagai daerah di
Indonesia yang berdatangan mulai dari para pebisnis, warga pindah dan domisili,
para pejabat, hingga kalangan mahasiswa. Berbagai kalangan dan ras masyarakat
tersebut telah bercampur baur dalam sistem kemasyarakatan yang sangat beragam
kebutuhan dan keinginannya. Selain itu mayoritas dari penduduk kota ini dikenal
sebagai masyarakat yang memiki daya beli relatif tinggi serta gaya hidup yang
cukup konsumtif. Melihat dari beragamnya komponen dan kondisi masyarakat yang
berbaur tersebut menjadikan sebuah target pasar potensial dalam dunia bisnis.
Bisnis konveksi khususnya di bidang sandang atau pakaian mulai banyak
berdiri di kota Purwokerto. Tak dipungkiri telah banyak toko-toko pakaian,
ruko, serta mall berdiri di berbagai sudut kota dengan beragam warna, corak,
serta ciri khas yang berbeda. Mulai dari toko pakaian yang mengangkat tema
islami, toko pakaian muslimah, toko pakaian bergaya barat hingga gaya korea
telah mewabah di kota Satria. Bila dilihat perkembangannya, tren yang muncul
senantiasa mengalami perkembangan pada tiap tahunnya. Namun satu hal yang
kurang atau bahkan belum menjadi tren terutama dikalangan mayoritas pemuda
adalah tren mengenakan batik pada pakaiannya. Masih belum banyak pemuda pada zaman
sekarang yang bangga mengenakan kemeja atau pakaian batik sebagai bentuk upaya
melestarikan budaya bangsa.
Salah satu hal yang menjadi penyebab kurang tertariknya generasi muda untuk
mengenakan batik adalah kesan bahwa pakaian batik hanya digunakan untuk
acara-acara tertentu saja. Selain itu, corak dan model pakaian batik yang ada
saat ini cenderung biasa saja serta belum terdapat banyak inovasi menjadi
pakaian batik yang lebih menarik, modern serta elegan dengan kombinasi
kain-kain lainya. Disisi lain kelemahan kemeja batik yang ada adalah kemeja
batik dengan bahan kain katun. Bahan kain katun ini dikenal sebagai bahan yang
halus, namun sangat mudah kusut serta luntur warnanya manakala selesai dicuci.
Kondisi ini semakin menyebabkan kurang minatnya konsumen membeli batik.
Berbagai permasalahan diatas menjadi peluang tersendiri untuk memunculkan
inovasi kemeja batik kombinasi dengan model kemeja masa kini serta inovasi
batik dengan jenis kain yang tidak mudah kusut maupun luntur saat dicuci.
Selain hemat waktu dan tenaga, adanya inonasi “ARDJOENA BATIK” ini juga
mendukung gerakan hemat energi karena tidak perlu menyetrika baju batik karena
tidak kusut selepas dicuci. Adanya inovasi usaha konveksi “ARDJOENA BATIK”
diharapkan mampu menjadi solusi serta memunculkan tren baru di dunia bisnis
konveksi. Kondisi pasar yang menuntut mobilitas tinggi dalam aktivitas sangat
cocok bilamana menggunakan “ARDJOENA BATIK”. Batik modern, elegan, praktis,
ekonomis serta ramah lingkungan dengan tetap mengusung tema melestarikan budaya
bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
C.
Perumusan
Masalah
Perumusan
masalah dari proposal rencana bisnis (business
plan) ini adalah:
1. Menciptakan suatu produk inovasi di bidang konveksi batik
(elegan dan praktis) untuk kalangan muda dan masyarakat masa kini.
2.
Membangun usaha
konveksi kemeja batik dengan menghasilkan produk yang berkualitas namun harga
yang terjangkau.
3.
Menyiptakan tren
khususnya kalangan muda dan masyarakat masa kini untuk kembali mencintai batik
dikehidupan sehari-hari.
Permasalahan
yang akan dihadapi dalam pengelolaan usaha ini adalah:
1. Kesulitan dalam menentukan model inovasi kemeja batik
yang benar-benar ditunggu dan disukai oleh konsumen
2.
Kemungkinan
permasalahan produksi yang masih dalam skali kecil serta kesinambungan produksi
dari waktu ke waktu
3. Kesulitan bersaing dengan industri konveksi lain yang
lebih berpengalaman dan memiliki pelanggan setia.
Solusi
tindakan untuk mengatasi permasalahan:
1. Merumuskan inovasi model yang didasarkan atas survei
minat konsumen khususnya konsumen yang berjiwa muda.
2.
Mencoba untuk menjalin
jaringan kerjasama konveksi untuk memperbesar skala usaha.
3. Menghadapi persaingan dengan menggunakan keunggulan
produk “ARDJOENA BATIK” serta cara promosi yang tidak digunakan oleh kompetitor.
Selain itu kemasan inovatif yang belum ada sebelumnya menjadi kunci utama dalam
menghadapi persaingan dengan kompetitor.
D.
Tujuan
Tujuan dari usaha ini
adalah :
1.
Terlatihnya jiwa
kepemimpinan, manajemen,
serta penerapan fungsi organisasi melalui kegiatan usaha inovatif di bidang
bisnis konveksi batik.
2.
Peningkatan kemampuan menangkap peluang bisnis, meningkatkan
skill
berwirausaha demi tercapainya kemandirian finasial.
3.
Membuka lapangan kerja
bagi masyarakat melalui program
pemberdayaan serta pembinaan melalui bentuk kerjasama
dalam berwirausaha.
4.
Berkontribusi dalam
meningkatkan
melestarikan budaya bangsa, meningkatkan
pendapatan daerah, serta
taraf ekonomi masyarakat dengan adanya
unit-unit usaha UMKM dengan
memanfaatkan potensi dan peluang yang tersedia.
E.
Luaran
Luaran yang diharapkan dari adanya usaha inovasi kemeja batik ini adalah terciptanya
sebuah produk dan tren dalam masyarakat khususnya jiwa muda dalam menggunakan
produk batik dalam kegiatan sehari-harinya. Sehingga produk kemaja batik hasil
inovasi ini dapat lestari di berbagai kalangan masyarakat secara luas.
F.
Kegunaan
Berbagai
kegunaan dari adanya usaha inovasi kemeja batik ini
antara lain:
1.
Ekonomi :
Usaha konveksi
ini meningkatkan nilai ekonomi suatu barang yakni dari yang semula hanya kain
batik yang dijual secara kiloan (harga murah) menjadi kemeja batik yang
dilakukan inovasi seperti kombinasi warna dan corak dengan kain lainya. Dengan
adanya itu, hasil kemeja batik ini dijual dengan harga yang lebih mahal dari
sebelumnya. Peningkatan nilai dan harga inilah yang menjadi sumber
tambahan penghasilan, serta bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat umum yang
bekerjasama bersama kami.
2.
Sosial :
Salah satu upaya kami
untuk mengurangi masalah pengangguran dengan mempekerjakan orang yang
membutuhkan pekerja. Usaha konveksi
kami adalah usaha memberdayakan warga dengan cara bekerjasama menghasilkan
inovasi kemeja batik. Kami melakukan kerjasama dengan ibu-ibu penjahit di
daerah Sukoharjo (Solo) untuk memproduksi kemeja batik yang modelnya
berdasarkan gagasan kami. Dari sisi ini usaha konveksi kami memberi dampak
sosial yang bagus yakni dengan adanya penambahan penghasilan masyarakat
setidaknya bagi para ibu-ibu penjahit yang melakukan kerjasama.
3.
Pendidikan :
Wirausaha di berbasis inovasi produk lokal atau keunggulan yang dimiliki
masyarakat Indonesia akan memberikan
inspirasi, wawasan, motivasi dan edukasi kepada masyarakat umum sekitar dalam mengembangkan batik. Selain itu
dapat menjadikan proses
pembelajaran anggota tim baik pada manajemen, keterampilan, organisasi, dalam berwirausaha.
4.
IPTEK :
Usaha konveksi
ini memanfaatkan gagasan dalam inovasi kemeja
batik yang simple, elegan, praktis, ekonomis serta ramah
lingkungan. Simple dan elegan dari desainya, praktis karena tidak perlu
disetrika, ekonomis dengan harga terjangkau serta ramah lingkungan karena hemat
listrik dengan tidak menyetrika. Selain itu sisi teknologi adalah dengan
mengembangkan strategi marketing yang inovatif dan kreatif. Promosi tidak hanya melalui
media jejaring sosial pada umumnya
melainkan dengan membuka
katalog produk, toko online,
serta stan lapak dalam berbagai pameran produk. Keunggulan teknologi juga kami
terapkan pada kemasan dengan sentuhan kreasi seni unik.
BAB II. PROFIL
USAHA
A. Identitas Usaha
Nama usaha :
ARDJOENA BATIK:
Inovasi Kemeja Batik untuk Para Arjuna Masa
Kini
Jenis usaha :
Konveksi
Produk : Kemeja Batik
Tempat usaha : Jl. H. Madrani, Kel. Grendeng, Purwokerto Utara
Waktu berdiri : April 2015
Kapasitas
produksi : 100 pieces / bulan
Jumlah tenaga
kerja : 3
Pemasaran :
Target pasar utama usaha ini
adalah masyarakat umum yang memiliki jiwa muda, kalangan mahasiswa, kalangan
kampus serta komunitas masyarakat. Pemasaran menggunakan media katalog online
serta mencoba melakukan penawaran pada publik figur di daerah Purwokerto
sebagai bentuk promosi dan produk.
B.
Identitas
Pengusaha
a.
Nama ketua : Arifin Budi Purnomo
Fakultas/angkatan :
Pertanian / 2012
Pengalaman usaha :
- Distributor makanan khas
- Usaha konveksi
b.
Nama anggota : Mugi Mustakim
Fakultas/angkatan :
Pertanian / 2013
Pengalaman usaha :
- Sales marketing perusahaan
swasta
c.
Nama aggota : Ahmad Ihlas Nurkarim
Fakultas/angkatan :
Ekonomi /
2014 (D3)
Pengalaman usaha : - Jualan Jamur
- Jualan Jajanan Kampus
C.
Struktur
Organisasi Usaha
D.
Susunan
Personalia dan Tugas Kerja
Tabel. 1. Susunan
Personalia dan Tugas Kerja Konveksi “ARDJOENA BATIK”
Posisi
|
Deskripsi Tugas
Kerja
|
Kompetensi
|
Arifin Budi Purnomo
sebagai pimpinan usaha serta merangkap manajer produksi
|
1.
Bertanggungjawab
terhadap seluruh kegiatan usaha yang dijalankan
2.
Menjalankan
komunikasi internal maupun eksternal
dengan pihak-pihak kerjasama
3.
Bertanggungjawab
terhadap proses produksi, penentuan model/jenis produk, hingga
pengemasan produk.
4.
Menentukan
standar mutu produk dan inovasi pengembangan kedepan.
|
1.
Mampu
mengkoordinasikan segala sumber daya yang ada baik anggota, karyawan maupun
pihak kerjasama.
2.
Memiliki kemampuan komunikasi, serta strategi negosiasi
kerjasama dengan baik
3.
Berpengalaman
dalam bidang bisnis dan pengembangan suatu produk khususnya dibidang
konveksi.
4.
Memiliki kemampuan melakukan inovasi produk dengan
tetap menjaga kualitas standar mutu produk.
|
Mugi Mustakim
Sebagai manajer pemasaran
|
1.
Menentukan
sistem dan segmentasi pasar, kemasan, produk, dan riset pasar serta mampu
menangani segala keluhan pelanggan
2.
Membangun
dan mengembangkan pasar
|
1.
Berpengalaman
mengidentifikasi potensi segmentasi pasar dan pemasaran serta merumuskan
strategi menghadapinya.
2.
Mengenal
daerah sasaran pasar, serta
mengetahui ilmu sosial dan psikologi konsumen.
|
Ahmad
Ihlas Nurkarim
sebagai manajer keuangan dan
administrasi
|
1. Mengelola keuangan
usaha secara transparan dan accountable.
2.
Membuat
laporan keuangan harian dan bulanan.
3.
Mengurus beberapa keperluan yang berkaitan dengan
administrasi usaha.
|
1.
Mampu
mengoperasikan komputer (min. microsoft word & excel, serta corel draw)
2.
Memahami
perencanaan dan evaluasi agribisnis keuangan
suatu usaha/bisnis dengan menampilkan bukti-bukti pelaporan.
|
BAB III. ANALISIS
KELAYAKAN USAHA
A.
Aspek
Pasar dan Pemasaran
1. Wilayah
Pemasaran
Wilayah pemasaran
merupakan tempat yang menjadi tujuan atau sasaran dalam melakukan penyampaian
suatu produk dari produsen ke konsumen. Dalam hal ini pemasaran produk “ARDJOENA BATIK” lebih
menitik beratkan pada wilayah pemasaran disekitar Purwokerto untuk penjualan
langsung serta melalui media sosial. Beberapa alternatif pemasaran “ARDJOENA
BATIK” adalah sebagai berikut:
a.
Wilayah pemasaran
online
Pemasaran produk
“ARDJOENA BATIK” melalui media online dengan menggunakan media sosial seperti
facebook, blogspot, blackberry masenger (BBM)
serta katalog pada toko online. Media sosial ini dikhususkan sebagai media
promosi karena keunggulan, kemudahan dan potensi yang ditawarkan. Seperti
kebanyakan konsumen menggunakan facebook, BBM dikehidupan sehari-hari, serta
katalog toko online dalam melihat suatu produk. Ketiga media sosial itu nanti
akan saling disinkronisasikan mengenai detail produk yang kami posting di
blogspot.
b.
Wilayah pemasaran
langsung
Pemasaran langsung
menjadi metode yang juga kami pilih dalam mengenalkan produk “ARDJOENA BATIK”.
Salah satu peluang yang akan kami manfaatkan adalah dengan membuka lapak kecil
disekitar Jl. Muria (komplek Mafaza) dalam memasarkan produk. Sasaran konsumen
kami adalah para jama’ah masjid ataupun jama’ah kajian yang hampir setiap hari selalu
mengadakan kegiatan di tempat tersebut. Hal ini menjadi keuntungan sendiri
karena ketiga anggota tim PMW adalah juga santri dan dekat dengan para jama’ah
masjid. Alternatif lain yang dapat dicoba untuk memasarkan produk kami adalah
dengan membuka stan / lapak di komplek Gor Satria pada hari minggu karena
banyak konsumen yang berdatangan.
c.
Wilayah pemasaran melalui
mitra
Pemasaran melalui
mitra menjadi salah satu potensi yang akan kami sasar. Beberapa canel dan link yang dekat dengan kami adalah: toko
baju muslim Zahwa (Jl. Muria), toko oleh-oleh khas Ovis 3 (Depan Pom Bensin
Ovis), Amanah minimarket (Jl. H. Madrani), serta Fun Market (Sumpiuh).
Pemasaran melalui mitra ini bukan menjadi pilihan utama karena kami ingin
memberikan kesan elegan dan prestis
pada keaslian produk “ARDJOENA BATIK” dengan tidak serta merta menitipkan
barang di tempat lain.
2.
Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar produk “ARDJOENA BATIK” adalah kalangan
umum yang memiliki jiwa muda dengan menunjukkan pada sikap penampilannya mengenakan
batik. “ARDJOENA BATIK” ingin memberikan kesan pada konsumen bahwa produk kami
adalah produk yang unik, elegan, dan berkualitas. Dengan sisi ini diharapkan
konsumen loyal dan setia untuk membeli produk-produk kami. Maka dari itu salah
satu segmen pasar adalah mereka kalangan masyarakat menengah, mahasiswa ataupun
akademisi dan birokrasi Universitas jenderal Soedirman. Selain itu pelajar dan
masyarakat umum yang berada di kota Purwokerto juga menjadi sasaran pasar yang
potensial. Karena pemasaran juga dilakukan melalui internet, maka tidak menutup
kemungkinan adanya pelanggan dari luar
kota Purwokerto dan dari berbagai kalangan masyarakat.
3.
Pesaing
Dunia usaha khususnya dibidang makanan ringan atau usaha
pada umumnya tentu tidaklah lepas adari adanya sebuah persaingan. Pesaing
bisnis dari produk “ARDJOENA BATIK” kami di wilayah Purwokerto bisa dibilang
belum ada. Kebanyakan toko atau butik yang menjual batik hanya sebatas kemeja
batik biasa dan sangat jarang yang melakukan inovasi kombinasi model lainya.
Walaupun sudah ada beberapa seperti toko batik ternama yang telah memiliki kios
tetap di Purwokerto, usaha kami tetap optimis bersaing dengan mereka karena
keunggulan dan keunikan yang akan ditampilkan. Keunggulan dan keunikan dari
“ARDJOENA BATIK diantaranya adalah sebagai berikut:
a.
Kemeja “ARDJOENA
BATIK” menggunakan bahan batik jenis tissue. Jenis kain ini memiliki keunggulan
diantarannya memiliki warna yang kuat dan terkesan mewah.
b.
Kemeja “ARDJOENA
BATIK” tidak mudah luntur saat dilakukan pencucian karena menggunakan jenis
kain tissue. Berbeda dengan kebanyakan kemaja batik pada umumnya yang hanya
menggunakan bahan kain katun dimana kain ini mudah luntur saat dicuci.
Keunggulan ini menjadikan “ARDJOENA BATIK” awet dan tahan lama.
c.
Kemeja “ARDJOENA
BATIK” tidak mudah kusut setelah dilakukan pencucian karena menggunakan jenis
kain batik tissue. Keunggulan ini sangat jarang ditemui pada kemeja batik pada
umumnya yang hanya menggunakan kain jenis kain katun. Kain katun adalah kain
yang mudah kusut dan harus disetrika setelah dicuci. Karena keunggulan tidak
mudah kusut ini, kemeja “ARDJOENA BATIK” tidak perlu disetrika setelah dicuci.
Hal ini akan menghemat waktu dan tenaga konsumen. Lebih lagi konsumennya adalah
para mahasiswa ataupun kalangan masyarakat yang sibuk tapi tetap ingin
berpenampilan elegan. Selain hebat waktu dan tenaga, dengan tidak perlu
disetrika lagi akan mendukung gerakan hemat energi, serta gerakan tanpa setrika
yang akhir-akhir ini mulai digalakkan.
d.
Produk “ARDJOENA
BATIK” menggunakan sistem pemasaran serta cara promosi inovatif yang belum
diterapkan oleh toko-toko batik pada umumnya. Seperti dengan menerapkan aturan
tidak adanya minimal order, garansi penuh bila produk luntur, diskon bagi kartu
member dan lainnya yang akan dijelaskan pada bab selanjutnya.
4.
Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan
bentuk ataupun cara melalukan pengenalan, pemasaran suatu produk dari produsen
hingga ke tangan konsumen. Strategi pemasaran memegang peran penting suatu
produk dapat diterima atau tidak oleh konsumen. Beberapa langkah yang dapat
dilakukan untuk mengenalkan (promosi) sekaligus memasarkan produk inovasi
“ARDJOENA BATIK” adalah sebagai berikut:
a.
Melalui media sosial (facebook, blogspot, bbm, instagram, toko online,
dll)
Stretegi pemasaran online tidak dapat dipungkiri menjadi
hal yang penting dalam pemasaran suatu produk di era modern ini. Mayoritas
masyarakat yang tidak lepas dari internet menjadikan pemasaran online sangat
berkembang pesat. Pemasaran online ini akan menghemat tenaga, waktu dan biaya
serta menyasar konsumen yang tepat.
b.
Pembuatan iklan melalui poster serta banner
Pemasaran
cara ini sedianya kami lakukan manakala membuka suatu stan penjualan seperti
ketika adanya bazar dan stan jualan di komplek Mafaza ataupun Gor Satria.
Konsep sering keterlihatan oleh calon konsumen akan menjadikan brand “ARDJOENA
BATIK” mudah dikenal oleh masyarakat luas. Sedangkan untuk poster atau leaflet
kecil sebagai bentuk pengenalan pada wilayah kampus-kampus saja.
c.
Promosi melalui kartu member.
Hal
yang menjadi unik dalam konsepan pemasaran usaha kami “ARDJOENA BATIK” adalah
dengan menerapkan konsep kartu member. Kartu ini dapat diperoleh dengan
mendaftar sebagai anggota “ARDJOENA BATIK” dengan membayar Rp. 50.000 saja
namun akan memperoleh keringanan diskon 5% dari harga dan diskon 10% apabila
ikut menjualkan produk, serta berlaku seumur hidup.
d.
Aturan tidak adanya minimal order
Hal
ini akan menjadikan keunggulan dalam pemasaran karena seringkali konsumen hanya
ingin membeli beberapa saja. Aturan dengan tidak adanya minimal order akan
memberi kesempatan konsumen mencoba kualitas produk kami dengan ketentuan biaya
transfer luar kota akan ditanggung pembeli.
e.
Garansi bila kemeja “ARDJOENA BATIK” luntur ketika dicuci
Sebuah
terobosan dalam memasarkan produk konveksi melalui pemberian garansi dalam
waktu 2 minggu produk “ARDJOENA BATIK” mengalami luntur saat dicuci. Garansi
ini masuk dalam garansi produk yakni nantinya konsumen akan diganti dengan
motif atau model kemeja lain tanpa dikenakan biaya tambahan dengan syarat
menyerahkan bukti nyata.
f.
Promosi melalui tokoh-tokoh terkenal di wilayah kampus dan masyarakat
Satu terobosan yang kami gagas
dalam memasarkan “ARJOENA BATIK” adalah pemasaran melalui tokoh ataupun figur
terkenal di kalangan kampus, dosen, tokoh masyarakat di Purwokerto dan
sekitarnya. Kami mencoba untuk mengenalkan produk “ARDJOENA BATIK” kepada
orang-orang tersebut untuk setidaknya membeli sebagai bentuk dukungan bagi para
mahasiswa. Keyakinan untuk bisa terbeli dan meminta kesempatan untuk memberi saran
masukan menjadi target utama pemasaran metode ini. Selain itu foto bersama
produk “ARDJOENA BATIK” (apabila berkenan) akan kami jadikan bukti bahwa
orang-orang hebat telah percaya pada produk kami. Hal ini yang menjadi pemicu
konsumen lainya untuk membeli produk “ARDJOENA BATIK” juga.
B.
Aspek
Teknik dan Teknologi
1. Sumber
Bahan Baku:
Usaha konveksi batik ini menggunakan bahan baku batik serta
kombinasi kain biasa yang berasal dari Solo dan sekitarnya. Bahan baku yang
kami gunakan adalah kain-kain jenis sunwash dan jenis tissue. Hal ini
dikarenakan beberapa keunggulan seperti tidak luntur manakala dicuci (berbeda
dengan kebanyakan batik pada umumnya yang luntur) serta keunggulan tidak mudah
kusut setelah dicuci keringkan. Hal inilah yang ditunggu-tunggu oleh para
konsumen apalagi generasi muda mahasiswa.
Keunggulan lain dari pemilihan bahan baku usaha “ARDJOENA
BATIK” adalah dengan melakukan belanja kain pada toko-toko yang biasa menjual
kain berdasarkan kiloan bukan berdasar ukutan meteran. Kelebihan ekonomi dari
bahan yang kami beli adalah harga yang relatif lebih murah dengan kualitas
bahan yang sama pada toko-toko lainnya. Sehingga hal ini akan menjadi
keuntungan tersendiri bagi usaha kami selain memanfaatkan kain batik kiloan.
2. Peralatan
Produksi:
Peralatan yang dibutuhkan untuk produksi konveksi
batik ini yang utama adalah: mesin jahit, mesin obras, mesin pembuat lubang
kancing serta peralatan pendukung lainya
seperti gunting, jarum, meteran, cukit, setrika dan sebagainya. Untuk
mesin-mesin utama kami bekerjasama dengan konveksi mitra yang telah memiliki
beberapa mesin konveksi dan untuk mesin-mesin yang belum ada kami mencoba untuk
membeli dalam bentuk barang setengah pakai (second).
3. Proses
Produksi
Proses produksi usaha konveksi kami berbasis produksi
rumahan dengan menjalin kerjasama para penjahit di daerah Sukoharjo. Konsep
kerjasama usaha kami adalah dengan memberdayakan ibu-ibu penjahit di desa yang
biasanya telah memiliki pengalaman di dunia konveksi namun seringkali
terkendala peluang pasar serta dana permodalan. Melihat potensi yang dimiliki
menjadikan peluang tersendiri dalam mendirikan home industry kecil-kecilan di bidang konveksi kemeja batik. Proses
produksi secara penuh kami percayakan pada home
industry, namun masalah model, motif serta desain baju batik berdasarkan
gagasan dan kreativitas desain tim usaha kami.
Skema Proses
Produksi Kemeja “ARDJOENA BATIK”
Bagan 1. Proses Produksi Koneksi Kemeja Batik Inovatif
Proses produksi terdiri dari pembelian bahan batik di toko kain kiloan, selanjutnya
pembuatan model atau desain baju diiringi pemotongan. Pada tahapan ini tim
kamilah yang menentukan motif batik mana yang dibeli serta desain baju batik
seperti apa yang akan dibuat. Untuk satu buag kemeja batik inovasi dengan kain
biasa hanya memerlukan kombinasi antar 0,75m2 kain batik dan 1,25m2
kain biasa. Walaupun dalam mebeli kain tetap melakukan pengukuran, namun
pembayaran menggunakan sistem kiloan, sehingga harga akan jauh lebih murah.
Keunggulan dari proses produksi selain dari kain yang murah juga memanfaatkan
kain kiloan sisa dari pabrik-pabrik besar.
Selanjutnya tahap pengobrasan, penjaitan serta pemasangan
kain dan penyetrikaan kami percayakan pada pihak kerjasama. Pada tahapan
pengemasan, kami membuat kemasan sendiri dengan desain yang lebih unik. Bukan
hanya sekedar kemasan plastik namun kemasan dalam kardus inovatif. Tahapan ini
menjadi hal yang cukup penting akan suatu produk yang kami hasilkan.
Gambar 1. Contoh Kemeja Batik Inovasi dengan Kain Biasa
4.
Kapasitas Produksi
Kapasitas
produksi usaha konveksi “ARDJOENA BATIK” yang dirintis oleh tim kami dengan
menjalin mitra melalui pemberdayaan ibu-ibu penjahit di Sukoharjo adalah
kapasitas 100 baju per bulan. Kapasitas ini masih tergolong kecil karena masih
dalam tahap awal pengembangan usaha. Kesanggupan dan kemampuan dari 2 penjahit
binaan adalah memproduksi 4 kemeja batik tiap harinya selama 25 hari kerja
dalam 1 bulan. Kondisi ini juga berdasarkan pertimbangan dari tim PMW untuk
tidak terlalu membebankan binaan dalam menjalankan mitra usaha karena
kebanyakan dari mereka adalah juga seorang ibu rumah tangga yang mengurus anak
ataupun keperluan keluarga. Prinsip pemberdayaan dan kemitraan dengan tidak
memberikan tekanan akan memicu loyalitas seseorang.
5.
Pengawasan Mutu
Sistem
pengawasan mutu secara umum pada usaha konveksi tidak begitu ketat
sepertihalnya produk-produk makanan atau minuman. Untuk usaha konveksi
“ARDJOENA BATIK” sistem pengawasan mutu adalah dengan melakukan penerapan SOP (standar operational procedur) saat
pemilihan bahan baku produk (kain). Selain itu penjaminan mutu juga dilakukan
peyortiran manakala ada produk gagal atau cacat sebelum dilakukannya pemasaran
produk ke konsumen. Beberapa produk yang tidak layak jual akan dipakai sendiri
oleh para anggota tim PMW sebagai bentuk dukungan pada usaha yang dijalankan.
C.
Aspek
Manajemen Usaha
1.
Pengelola (Tenaga Kerja)
Pengelola usaha konveksi kami
secara umum adalah tim usaha “ARDJOENA BATIK” yang dibentuk dari adanya Program
Mahasiswa Wirausaha (PMW). Pada waktu sebelumnya usaha konveksi sebenarnya
sudah berjalan dan berproduksi namun tidak terfokuskan pada inovasi baju batik.
Salah seorang dari anggota tim telah memulai lebih awal memproduksi beberapa
kemeja batik dan juga usaha konveksi baju lainnya. Namun setelah adanya program
PMW timbulah kesepakatan bersama oleh 3 orang untuk melanjutkan sekaligus
melakukan revolusi usaha konveksi baju. Munculah gagasan untuk fokus dalam
inovasi batik dan diberi nama “ARDJOENA BATIK”. Ketiga mahasiswa yang tergabung
dalam 1 tim PMW inilah yang nantinya bertugas mengelola usaha konveksi baju
batik. Sedangkan untuk produksi baju batik tim kami menjalin kerjasama melalui
pemberdayaan masyarakat khususnya ibu-ibu di daerah Sukoharjo (Solo). Saat ini
kami telah menjalin kerjasama dengan setidaknya 2 orang penjahit yang sudah
berpengalaman. Sejumlah
tiga orang pengelola tersebut dibagi menjadi satu orang ketua yang merangkap
sebagai manajer produksi, satu
orang sebagai manajer pemasaran, serta satu orang sebagai manajer administrasi dan
keuangan.
2.
Sistem Pembagian
Kerja
Sistem pembagian kerja pada usaha konveksi “ARDJOENA
BATIK” ini didasarkan pada susunan
organisasi kerja yang telah dirumuskan. Satu orang sebagai ketua sekaligus
merangkap sebagai manajer produksi. Orang inilah yang bertanggungjawab akan
semua kegiatan usaha dan bertugas sebagai koordinator produksi yang bekerjasama
dengan pihak luar. Selain itu tugas yang dilakukan juga berkaitan dengan
penentuan model atau jenis produk batik yang akan diproduksi. Untuk anggota kedua
adalah orang yang bertugas sebagai marketing dimana bergerak dalam pemasaran
suatu produk dan berbagai bentuk promosi dalam pengenalan suatu produk.
Selanjutnya untuk anggota ketiga yakni yang yang bertugas sebagai
penanggungjawab keuangan serta administrasi suatu produk dalam menjalankan
bisnisnya.
3.
Sistem Gaji (Upah)
Usaha konveksi kami menerapkan sistem gaji (upah) bagi
hasil pada anggota tim. Sistem bagi hasil ini dilakukan dengan cari membagi
keuntungan bersih dari setiap penjualan bulanan yang telah dipotong sebagian
keuntungannya untuk tambahan kas usaha serta keperluan amal. Pembagian kerja
ini tidaklah serta merta dibagi sama rata pada setiap anggota, akan tetapi
didasarkan atas job description dari
usaha yang telah dilakukan. Presentase yang dipakai dalam sistem ini adalah
pimpinan usaha (30%), manajer pemasaran (25%), manajer keuangan dan
administrasi (25%), penambahan modal atau kas (27,5%) serta zakat amal (2,5%). Sedangkan
untuk sistem gaji pada bagian produksi (pihak kerjasama), kami menerapkan
sistem borongan atau menggaji berdasarkan jumlah quantitas produk kemeja yang
diproduksi oleh para penjahit kerjasama. Gaji
ini termasuk pada biaya produksi yang dikeluarkan.
D.
Aspek
Keuangan (Finansial)
Aspek keuangan konveksi “ARDJOENA BATIK” sebagai berikut:
1. Modal dan Sumber Modal
-
Modal yang dibutuhkan : Rp. 7.394.300,-
-
Sumber Modal PMW : Rp.
7.394.300,-
-
Aset Perusahaan : -
2.
Biaya Investasi
Total
Biaya Investasi
= Total Biaya Tetap + Total Biaya Variabel
= Rp. 1.743.300,- + Rp. 5.651.000,-
= Rp. 7.394.300,-
3.
Biaya Produksi (Operasional)
Tabel 2. Biaya Variabel (Variabel Cost)
No
|
Spesifikasi
|
Jumlah
Satuan
|
Harga/Satuan (Rp)
|
Jumlah
Harga (Rp)
|
1
|
Kain Batik
|
0,75 m2 x 100 baju
|
11.000 / 0,75 m2
|
1.100.000
|
2
|
Kain Biasa
|
1,25 m2 x 100 baju
|
28.000 / 1,25 m2
|
2.800.000
|
3
|
Kancing Baju
|
6 biji x 100 baju
|
250 / biji
|
150.000
|
4
|
Benang Biasa
|
2 rol x 15
|
1.800 / rol
|
54.000
|
5
|
Benang
Obras
|
3 rol x 2
|
24.000 / rol
|
144.000
|
6
|
Kain Kerah
|
0,04 m2 x 100 baju
|
1.000 / 0,04 m2
|
100.000
|
7
|
Plisket Liquid
|
2 botol
|
5.000 / botol
|
10.000
|
8
|
Brand merk
|
100 biji
|
500 / biji
|
50.000
|
9
|
Kapur
|
1 box
|
3.000 / box
|
3.000
|
10
|
Tenaga Kerja
|
2 orang x 100 baju
|
4.000 / baju
|
800.000
|
11
|
Pengemasan
|
1 x 100 baju
|
2.000 / baju
|
200.000
|
12
|
Pengiriman
|
1 x 15 kg
|
240.000 / 15 kg
|
240.000
|
Total
Biaya Variabel
|
5.651.000
|
Keterangan:
- Kain yang digunakan adalah kain jenis tissue atau
sanwash.
- Pembelian kain menggunakan sistem kiloan namun tetap
melakukan pengukuran demi kesesuaian dengan apa yang dibutuhkan.
- Data diatas adalah data primer hasil wawancaran
dengan mitra kerjasama (penjahit binaan) yang kebetulan masih memiliki
hubungan kekerabatan dengan salah satu anggota tim PMW sehingga dapat
dipercaya dan dipertanggungjawabkan.
Tabel 3.
Biaya Tetap (Fix Cost)
No
|
Spesifikasi
|
Jumlah
Satuan
|
Harga
/ Satuan (Rp)
|
Jumlah
Harga (Rp)
|
1
|
Mesin
Jahit (second)
|
1
buah
|
1.700.000
|
1.700.000
|
2
|
Gunting
|
2
buah
|
15.000
|
30.000
|
3
|
Jarum Jahit
|
1 set
|
5.000
|
5.000
|
4
|
Jarum Tangan
|
1 set
|
4.000
|
4.000
|
5
|
Meteran
|
1 buah
|
1.700
|
1.700
|
6
|
Buku Catatan
|
1 buah
|
2.600
|
2.600
|
Total
Biaya Tetap
|
1.743.300
|
Keterangan:
- Data diatas adalah data primer hasil wawancaran
dengan mitra kerjasama (penjahit binaan) yang kebetulan masih memiliki
hubungan kekerabatan dengan salah satu anggota tim PMW sehingga dapat
dipercaya dan dipertanggungjawabkan.
4.
Analisis Pendapatan per Bulan
-
Penerimaan (Harga Jual Kemeja “ARDJOENA BATIK” @ Rp. 80.000,-)
= Quantity x Price
= 100 kemeja x Rp. 80.000,-
= Rp. 8.000.000,-
-
Penyusutan
Biaya
Tetap per Bulan (umur ekonomis 5
tahun)
= 1,7 % x Rp. 1.743.300
=
Rp. 29.631,-
= Rp. 30.000,- (dibulatkan)
-
Total Biaya Produksi
= Rp. 5.651.000,- + Rp. 30.000,-
= Rp. 5.681.000,-
5.
Perhitungan Laba (Keuntungan / Bulan)
-
Keuntungan
= Penerimaan – Total Biaya Produksi
= Rp. 8.000.000,- – Rp. 5.681.000,-
= Rp. 2.319.000,-
-
Analisis R/C
= Total Penerimaan / Total Biaya Produksi
= Rp. 8.000.000,- / Rp. 5.681.000,
=
1,40
Perhitungan diatas menunjukkan bahwa usaha konveksi “ARDJOENA BATIK” memiliki nilai R/C lebih besar dari 1. Artinya setiap pengeluaran modal Rp. 1 akan memperoleh hasil sebesar Rp. 1,4 sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha ini layak di usahakan dan
menguntungkan.
-
Analisis BEP (dalam rupiah)
= 1.743.300 / 0,3
= Rp. 5.811.000,-
Perhitungan diatas menunjukkan
bahwa usaha konveksi “ARDJOENA BATIK” akan
mengalami titik impas (tidak akan rugi dan tidak akan untung) jika produksi mengeluarkan Rp. 5.811.000,-
-
Analisis BEP (dalam jumlah)
=
74,2 atau 74 baju
Perhitungan diatas menunjukkan
bahwa usaha konveksi “ARDJOENA BATIK” akan
mengalami titik impas (tidak akan rugi dan tidak akan untung) jika produksi 74 baju batik.
BAB IV. KEBERLANJUTAN USAHA
A.
Sistem Pengelolaan Usaha
Sistem pengelolaan usaha
konveksi kami secara umum adalah tim usaha “ARDJOENA BATIK” yang dibentuk dari
adanya Program Mahasiswa Wirausaha (PMW). Pada awalnya usaha konveksi ini
sebenarnya sudah berjalan dan berproduksi sendiri oleh seorang anggota tim, dan
dikelolanya sendiri. Namun setelah adanya program PMW timbulah kesepakatan
bersama oleh 3 orang untuk melanjutkan sekaligus melakukan revolusi usaha
konveksi baju batik. Ketiga mahasiswa yang tergabung dalam 1 tim PMW inilah
yang nantinya bertugas mengelola usaha konveksi. Sejumlah tiga orang pengelola tersebut dibagi
menjadi satu orang ketua yang merangkap sebagai manajer produksi, satu orang sebagai manajer pemasaran, serta satu orang
sebagai manajer administrasi dan keuangan. Manajer produksi yang merangkap sebagai pimpinan
usaha bertugas mengelola dan bertanggungjawab dari usaha konveksi ini. Selain
itu kendali koordinasi dalam menjalankan tujuan usaha dipimpin oleh pimpinan
usaha. Sedangkan bagian pemasaran bertugas mengelola kepentingan promosi dan
pemasaran. Dan untuk bagian administrasi keuangan bertugas mengelola segala
yang berurusan dengan keadministrasian dan keuangan. Namun sistem ini tidaklah
kaku dalam pelaksanaanya, alias tetap fleksibel karena usaha masih baru dan
dirintis bersama.
B.
Badan Usaha
Badan usaha konveksi “ARDJOENA
BATIK” saat ini masih berbentuk konveksi skala kecil dengan menjalin kerjasama
salah satu home industry saja. Hal
ini dikarenakan keterbatasan sumberdaya baik ekonomi maupun sumberdaya manusia.
Akan tetapi rencana kedepanya manakala usaha dapat berjalan dengan lancar dan
mengalami peningkatan omset hingga besar, maka akan dibangun sebuah garment yang berbadan usaha Perusahaan
Comanditer (CV) atau Perseroan Terbatas (PT) guna mengembangkan usaha yang
ada. Manakala badan usaha telah berubah,
produk pun juga harus berkembang menjadi berbagai inovasi baru seperti membuat
inovasi batik pada jaket, celana, aksesoris atau sebagainya. Akan tetapi ciri
khas utama yang tetap diusung adalah konsep inovasi batik.
BAB V. JADWAL
KEGIATAN
Tabel
4. Tabel Jadwal Kegiatan Pelaksanaan PMW
BAB VI. RANCANGAN BIAYA
A.
Bahan Habis
Pakai
Konveksi “ARDJOENA BATIK” memerlukan
biaya bahan habis pakai:
Tabel 5. Biaya Bahan Habis
Pakai
No
|
Spesifikasi
|
Jumlah
Satuan
|
Harga/Satuan (Rp)
|
Jumlah
Harga (Rp)
|
1
|
Kain Batik
|
0,75 m2 x 100 baju
|
11.000 / 0,75 m2
|
1.100.000
|
2
|
Kain Biasa
|
1,25 m2 x 100 baju
|
28.000 / 1,25 m2
|
2.800.000
|
3
|
Kancing Baju
|
6 biji x 100 baju
|
250 / biji
|
150.000
|
4
|
Benang Biasa
|
2 rol x 15
|
1.800 / rol
|
54.000
|
5
|
Benang Obras
|
3 rol x 2
|
24.000 / rol
|
144.000
|
6
|
Kain Kerah
|
0,04 m2 x 100 baju
|
1.000 / 0,04 m2
|
100.000
|
7
|
Plisket Liquid
|
2 botol
|
5.000 / botol
|
10.000
|
8
|
Brand merk
|
100 biji
|
500 / biji
|
50.000
|
9
|
Kapur
|
1 box
|
3.000 / box
|
3.000
|
10
|
Pengemasan
|
1 x 100 baju
|
2.000 / baju
|
200.000
|
Total
Biaya Variabel
|
4.611.000
|
B.
Peralatan Penunjang
Biaya peralatan penunjang dalam usaha konveksi
“ARDJOENA BATIK” :
Tabel 6. Biaya Peralatan
Penunjang
No
|
Spesifikasi
|
Jumlah
Satuan
|
Harga
/ Satuan (Rp)
|
Jumlah
Harga (Rp)
|
1
|
Mesin
Jahit (second)
|
1
buah
|
1.700.000
|
1.700.000
|
2
|
Gunting
|
2
buah
|
15.000
|
30.000
|
3
|
Jarum Jahit
|
1 set
|
5.000
|
5.000
|
4
|
Jarum Tangan
|
1 set
|
4.000
|
4.000
|
5
|
Meteran
|
1 buah
|
1.700
|
1.700
|
6
|
Buku Catatan
|
1 buah
|
2.600
|
2.600
|
Total
Biaya
|
1.743.300
|
C.
Perjalanan dll
Biaya perjalanan dan tenaga kerja (penjahit mitra):
Tabel 7. Biaya Perjalanan dan Tenaga Kerja
No
|
Spesifikasi
|
Jumlah
Satuan
|
Harga
/ Satuan (Rp)
|
Jumlah
Harga (Rp)
|
1
|
Perjalanan
|
1 x 15 kg
|
240.000 / 15 kg
|
240.000
|
2
|
Tenaga
Kerja
|
2 orang x 100 baju
|
4.000 / baju
|
800.000
|
Total
Biaya
|
1.040.000
|