TUGAS TERSTRUKTUR AGROKLIMATOLOGI / Iklim Indonesia : Macam, Faktor dan Pengaruh-Pengaruhnya
TUGAS
TERSTRUKTUR
AGROKLIMATOLOGI
“Iklim
Indonesia : Macam, Faktor dan Pengaruh-Pengaruhnya”
Nama : Arifin Budi Purnomo
NIM : A1C012025
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS
PERTANIAN
PURWOKERTO
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Iklim adalah
kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Iklim di bumi sangat
dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi. Terdapat beberapa klasifikasi
iklim di bumi ini yang ditentukan oleh letak geografis. Di Indonesia secara
umum kita dapat menyebutnya sebagai iklim tropis, lintang menengah dan lintang
tinggi. Seluruh kepulauan Indonesia yang letaknya sepanjang khatulistiwa antara
6° LU dan 11° LS dan antara 95° dan 141° BT termasuk daerah beriklim tropis.
Sifat utamanya ialah suhu yang selalu tinggi, tanpa penyimpangan-penyimpangan
yang besar.
Sehingga
dalam hal ini dipelajarilah mengenai iklim di Indonesia salah satunya yaitu
mengenai macam – macam iklim di Indonesia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Adapun guna dari mempelajari lebih lanjut mengenai Iklim di Indonesia beserta
macam serta faktor yang dapat mempengaruhi iklim di Indonesia yang mana akan
berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain itu hal ini juga
berpengaruh pada keadaan tanah yang menjadi media tumbuh untuk tanaman yang
dibudidayakan.
2. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu iklim
2. Untuk mengenal akan macam-macam iklim di
Indonesia
3. Untuk mengetahui faktor- faktor apa sajakah
yang mempengaruhi iklim di indonesia
4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk kerugian dan
keuntungan adanya iklim di indonesia
5. Untuk mengetahui pengaruh iklim di Indonesia
seperti pada aspek pertanian.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Iklim
Iklim adalah :
ü Keadaan rata-rata cuaca yang terjadi pada suatu wilayah yang luas dan dalam
kurun waktu yang lama (25- 30 tahun).
ü Berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan distribusi
curah hujan yang membawa dampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan manusia.
Perubahan fisik ini tidak terjadi secara sesaan tetapi dalam kurun waktu yang
panjang ( Kementrian lingkungan hidup, 2001 ).
ü Iklim adalah sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang
secara statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang
berbeda dengan keadaan pada setiap saatnya (World Climate Conference, 1979).
ü Iklim adalah konsep abstrak yang menyatakan kebiasaan cuaca dan unsur-unsur
atmosfer disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Glenn T. Trewartha,
1980).
B. Macam-Macam
Iklim Di Indonesia
Iklim di
Indonesia hampir seluruhnya tropis. Seragam air hangat yang membentuk 81% dari
daerah di Indonesia memastikan bahwa suhu di darat tetap cukup konstan, dengan
dataran pantai rata-rata 28 °C, daerah pedalaman dan gunung rata-rata 26 °C,
dan daerah pegunungan yang lebih tinggi, 23 °C. Suhu bervariasi sedikit dari
musim ke musim, dan Indonesia relatif mengalami sedikit perubahan pada panjang
siang hari dari satu musim ke musim berikutnya, perbedaan antara hari
terpanjang dan terpendek hari tahun ini hanya empat puluh delapan menit. Hal
ini memungkinkan tanaman dapat tumbuh sepanjang tahun.
Variabel
utama iklim di Indonesia tidak suhu atau tekanan udara, namun curah hujan.
Daerah itu kelembaban relatif berkisar antara 70 dan 90%. Angin yang moderat
dan umumnya dapat diprediksi, dengan musim hujan biasanya bertiup dari selatan
dan timur pada bulan Juni hingga September dan dari barat laut pada bulan
Desember sampai Maret. Topan dan badai skala besar menimbulkan bahaya sedikit
untuk pelaut di perairan Indonesia; bahaya besar berasal dari arus deras di
saluran.
Iklim yang
di kenal di Indonesia ada tiga iklim antara lain terdiri dari iklim musim
(muson), iklim tropika (iklim panas), dan iklim laut.
1. Iklim Musim (Iklim Muson)
Iklim Muson terjadi karena
pengaruh angin musim yang bertiup berganti arah tiap-tiap setengah tahun
sekali. Angin musim di Indonesia terdiri atas Musim Barat Daya dan Angin Musim
Timur Laut.
a.
Angin Musim
Barat Daya.
Angin Musim Barat Daya adalah
angin yang bertiup antara bulan Oktober sampai April sifatnya basah. Pada
bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalami musim penghujan
b.
Angin Musim
Timur Laut.
Angin Musim Timur Laut adalah angin yang bertiup antara bulan April sampai
Oktober, sifatnya kering. Akibatnya, pada bulan-bulan tersebut, Indonesia
mengalami musim kemarau.
2. Iklim Tropika (Iklim Panas)
Indonesia terletak di sekitar
garis khatulistiwa. Akibatnya, Indonesia termasuk daerah tropika (panas).
Keadaan cuaca di Indonesia rata-rata panas mengakibatkan negara Indonesia
beriklim tropika (panas), Iklim ini berakibat banyak hujan yang disebut Hujan
Naik Tropika. Sebuah iklim tropis adalah iklim yang tropis . Dalam klasifikasi
iklim Köppen itu adalah non- kering iklim di mana semua dua belas bulan
memiliki temperatur rata-rata di atas 18 ° C (64 ° F). Berbeda dengan
ekstra-tropis, dimana terdapat variasi kuat dalam panjang hari, dan karenanya
suhu, dengan musim, suhu tropis tetap relatif konstan sepanjang tahun dan
variasi musiman yang didominasi oleh presipitasi. Iklim tropis terletak antara
0° – 231/2° LU/LS dan hampir 40 % dari permukaan bumi.
Ciri-ciri iklim tropis adalah
sebagai berikut:
a.
Suhu udara
rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara
20- 23°C. Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.
b.
Amplitudo
suhu rata-rata tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1 – 5°C, sedangkan
ampitudo hariannya lebih besar.
c.
Tekanan
udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.
d.
Hujan banyak
dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia
3.
Iklim Laut.
Negara Indonesia adalah negara
kepulauan. Sebagian besar tanah daratan Indonesia dikelilingi oleh laut atau
samudra. Itulah sebabnya di Indonesia terdapat iklim laut. Sifat iklim ini
lembab dan banyak mendatangkan hujan.
Iklim laut berada di daerah :
a. Tropis dan sub tropis.
Ciri iklim laut di daerah tropis dan sub tropis sampai garis lintang 40°,
adalah sebagai berikut:
1. Suhu rata-rata tahunan rendah;
2. Amplitudo suhu harian rendah/kecil;
3. Banyak awan, dan
4. Sering hujan lebat disertai badai.
b. Daerah sedang.
Ciri-ciri iklim laut di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
1. Amplituda suhu harian dan tahunan kecil;
2. Banyak awan;
3. Banyak hujan di musim dingin dan umumnya hujan rintik-rintik;
4. Pergantian antara musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak dan
tiba-tiba.
Wilayah Indonesia terletak di
daerah tropis yang dilintasi oleh garis Khatulistiwa, sehingga dalam setahun
matahari melintasi ekuator sebanyak dua kali. Matahari tepat berada di ekuator
setiap tanggal 23 Maret dan 22 September.
Sekitar April-September, matahari
berada di utara ekuator dan pada Oktober-Maret matahari berada di selatan.
Pergeseran posisi matahari setiap tahunnya menyebabkan sebagian besar wilayah
Indonesia mempunyai dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Pada saat matahari berada di utara
ekuator, sebagian wilayah Indonesia mengalami musim kemarau, sedangkan saat
matahari ada di selatan, sebagaian besar wilayah Indonesia mengalami musim
penghujan.
Unsur iklim yang sering dan
menarik untuk dikaji di Indonesia adalah curah hujan, karena tidak semua
wilayah Indonesia mempunyai pola hujan yang sama. Diantaranya ada yang
mempunyai pola munsonal, ekuatorial dan lokal. Pola hujan tersebut dapat
diuraikan berdasarkan pola masing-masing.
Distribusi hujan bulanan
dengan pola monsun adalah adanya satu kali hujan minimum. Hujan minimum terjadi
saat monsun timur sedangkan saat monsun barat terjadi hujan yang berlimpah.
Monsun timur terjadi pada bulan Juni, Juli dan Agustus yaitu saat matahari
berada di garis balik utara. Oleh karena matahari berada di garis balik utara
maka udara di atas benua Asia mengalami pemanasan yang intensif sehingga Asia
mengalami tekanan rendah. Berkebalikan dengan kondisi tersebut di belahan
selatan tidak mengalami pemanasan intensif sehingga udara di atas benua
Australia mengalami tekanan tinggi. Akibat perbedaan tekanan di kedua benua
tersebut maka angin bertiup dari tekanan tinggi (Australia) ke tekanan rendah
(Asia) yaitu udara bergerak di atas laut yang jaraknya pendek sehingga uap air
yang dibawanyapun sedikit.
C. Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Iklim Di Indonesia
Fator-faktornya dapat
diperinci sebagai berikut :
1. Faktor alami
a. Pada skala global ( bumi secara keseluruhan )
Kepulauan Indonesia dikelilingi oleh dua samudra yaitu samudera hindia dan
samudera pasifik dan berbatasan dengan dua benua yaitu benua austalia dan benua
asia.
b. Pada skala regional
Kepulauan Indonesia terdiri atas lima pulau besar dan ribuan pulau kecil , dikelilingi
dan diantarai oleh laut – laut dan selat – selat.
c. Pada Skala Lokal
Gunung-gunung yang menjulang tinggi besar pengaruhnya atas penyebaran curah
hujan dan suhu. Iklim dapat dipengaruhi oleh pegunungan. Pegunungan menerima
curah hujan lebih dari daerah dataran rendah karena suhu di atas gunung lebih
rendah daripada suhu di permukaan laut.
2. Faktor buatan / Pengaruh Manusia
Faktor di atas mempengaruhi iklim secara alami, namun kita tidak bisa
melupakan pengaruh manusia di iklim kita miliki. Kami telah mempengaruhi iklim
sejak kita muncul di bumi ini jutaan tahun lalu. Pada waktu itu, yang
mempengaruhi iklim kecil. Pohon-pohon ditebang untuk menyediakan kayu untuk
api. Pohon mengambil karbon dioksida dan menghasilkan oksigen. Penurunan pohon
karena itu akan telah meningkatkan jumlah karbon dioksida di atmosfer.
Revolusi Industri, mulai pada akhir abad 19, telah memiliki pengaruh yang
besar pada iklim.. Penemuan motor mesin dan meningkatkan pembakaran bahan bakar
fosil telah meningkatkan jumlah karbon dioksida di atmosfer Jumlah pohon yang
ditebang juga meningkat, yang berarti bahwa karbon dioksida dihasilkan ekstra
tidak dapat diubah menjadi oksigen
D. Faktor-Faktor
Yang Dipengaruhi Iklim Di Indonesia
a.
Suhu udara
Karena posisi Indonesia
terletak pada lintang yang rendah, maka Indonesia memiliki suhu rata –rata
tahunan yang tinggi yaitu kurang lebih 26 °C. suhu udara di pengaruhi oleh
iklim karena suhu yang tinggi akan mengakibatkan banyak penguapan apalagi
dilihat dari letak geografis Indonesia, memungkinkan adanya penguapan yang
besar, oleh karena itu pada musim kemarau kadang – kadang juga masih banyak
hujan. Dengan demikian tidak ada batas yang jelas antara musim kemarau dan
musim penghujan.
b.
Kelembaban
udara
Kelembaban udara ialah keadaan
fisik atmosfer dalam hubungannya dengan uap air. Dalam kaitannya dengan air
yang selalu terdapat dalam atmosfer, berupa uap (gas), butir-butir air atau es
yang melayang-layang(awan, kabut). Jumlahnya sekitar 2% dari massa seluruh
atmosfer. Tetapi jumlah ini tidak tetap dan berkisar antara hampir 0%-5%.
Sebagai Negara kepulauan yang memiliki laut yang luas, iklim tropis dan suhu
yang tinggi , maka penguapan di Indonesia sangat banyak sehingga kelembaban
udara selalu tinggi.
c.
Curah hujan
Sebagai Negara kepulauan yang
memiliki laut yang luas, iklim tropis dan suhu yang tinggi , maka penguapan di
Indonesia sangat banyak sehingga kelembaban udara selalu tinggi. Kelembaban
udara yang tinggi inilah yang akan menyebabkan curah hujan yang tinggi pula.
Meskipun demikian, banyaknya curah hujan di Indonesia juga dipengaruhi oleh
beberapa factor. Diantaranya yaitu :
1. Letak daerah konvergensi antartropis
2. Bentuk medan dan arah lereng medan
3. Arah angin yang sejajar dengan pantai
4. Jarak perjalanan angin di atas medan datar
5. Posisi geografis daerahnya.
Rata – rata curah hujan di
Indonesia tergolong tinggi, yaitu lebih dari 2000 mm/tahun. Daerah yang paling
tinggi curah hujannya yaitu daerah baturaden di lereng gunung slamet dengan
rata – rata curah hujan kurang lebih 589 mm/bulan. Daerah yang paling kering
adalah daerah palu, Sulawesi tengah dengan curah hujan rata-rata kurang lebih
45,.5 mm/bulan.
d.
Kebutuhan
pangan atau memproduksi pangan
Hal tersebut di pengaruhi
iklim karena penting mengingat setiap jenis tanaman pada berbagai tingkat
pertumbuhan memerluhkan kondisi iklim yang berbeda-beda. Hasil suatu jenis
tanaman bergantung pada interaksi antara factor genetic dan factor lingkungan
seperti jenis tanah, topografi, pengelolaan, pola iklim, teknologi dan factor
ekonomi. Dari factor lingkungan, maka factor tanah telah banyak dipelajari dan
difahami dibandingkan dengan factor iklim. Dan iklim ini merupakan salah satu
peubah dalam produksi pangan yang sukar di kendalikan. Oleh karena itu dalam
usaha pertanian, pada umumnya cara – cara bertani disesuaikan dengan kondisi
iklim setempat.
E. Kerugian dan
Keuntungan Iklim Di Indonesia
·
Kerugian :
Terjadinya bencana yang sering terjadi di Indonesia akibat perubahan iklim.
Contohnya: musim hujan tiada henti mengakibatkan banjir pada perkotaan dan
tanah lonsor pada lereng yang gundul. Bila terjadi musim kemarau berkepanjangan
maka terjadi kekeringan pada suatu daerah. Yang lebih penting tentang perubahan
iklim yang mengakibatkan pemanasan global dan mencairnya es di kutub yang
mengakibatkan pulau-pulau kecil tenggelam.
·
Keuntungan :
Indonesia sangat diuntungkan dengan iklim tropisnya. Bagai permata dunia,
banyak negara yang iri dengan apa yang kita miliki. Matahari menyinari selama
kurang lebih 12 jam per harinya. Ribuan jenis flora dan fauna dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik di negara tercinta ini. Berbagai macam jenis kayu yang
dapat kita manfaatkan dengan bijak, salah satunya untuk material bangun rumah.
Selain itu jenis material lain juga sangat beragam, sehingga memudahkan kita
untuk menciptakan hunian yang nyaman, sesuai keinginan, dan tentunya menarik
dari segi fasadnya. Dengan adanya sinar matahari yang cukup banyak dapat kita
terima, sebenarnya dapat kita manfaatkan secara maksimal untuk sumber
pencahayaan alami dalam bangunan sehingga kita dapat menghemat pemakaian
listrik. Tetapi apabila tidak di rencanakan dengan baik, bukan tidak mungkin
sumber pencahayaan alami yang paling utama ini dapat merepotkan anda. Salah
satu yang merepotkan dalam rumah adalah silau. Silau ini dapat diakibatkan oleh
pantulan sinar matahari yang menimpa material bangunan yang memiliki tingkat
reflektifitas cukup tinggi, misalnya keramik, marmer, air
F. Kondisi
Perubahan Iklim Di Indonesia
Pada saat yang sama, Indonesia
beresiko mengalami kerugian yang signifikan karena perubahan iklim. Karena
keberadaannya sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat rentan terhadap dampak
perubahan iklim. Kekeringan yang semakin panjang, frekuensi peristiwa cuaca
ekstrem yang semakin sering, dan curah hujan tinggi yang berujung pada bahaya
banjir besar, semuanya merupakan contoh dari dampak perubahan iklim.
Terendamnya sebagian daratan negara, seperti yang terjadi di Teluk Jakarta,
telah mulai terjadi. Demikian pula, keberagaman spesies hayati yang sangat kaya
dimiliki Indonesia juga berada dalam resiko yang sangat besar. Pada gilirannya,
hal ini akan membawa efek yang merugikan bagi sektor pertanian, perikanan dan
kehutanan, sehingga berujung kepada terciptanya ancaman atas ketersediaan
pangan dan penghidupan.
Pemanasan global akan
meningkatkan temperatur, memperpendek musim hujan, dan meningkatkan intensitas
curah hujan. Kondisi ini dapat mengubah kondisi air dan kelembaban tanah yang
akhirnya akan mempengaruhi sektor pertanian dan ketersediaan pangan. Perubahan
iklim dapat menurunkan tingkat kesuburan tanah sebesar 2-8 %, sehingga
menurunkan hasil panen beras. Suatu model simulasi perubahan iklim telah
memproyeksikan penurunan yang signifikan dari hasil panen di Jawa Barat dan
Jawa Timur.
Pemanasan global juga akan
menaikkan level permukaan air laut, sehingga menggenangi daerah pesisir
produktif yang sekarang digunakan sebagai lahan pertanian. Tak hanya itu,
perubahan iklim juga akan meningkatkan dampak buruk dari wabah penyakit yang
ditularkan melalui air atau vektor lain seperti nyamuk. Pada akhir dekade
1990an, El Nino dan La Nina diasosiasikan dengan wabah malaria dan DBD. Akibat
dari meningkatnya temperatur, malaria kini juga mengancam daerah yang
sebelumnya tak tersentuh karena suhu dingin, seperti dataran tinggi Irian Jaya
(2013 m. di atas permukaan laut) pada tahun 1997 (Climate Hotmap). Riset juga
telah mengkonfirmasi hubungan antara peningkatan temperatur dan mutasi virus
DBD. Ini berarti kasus-kasus DBD yang ada menjadi lebih sulit ditangani dan
menimbulkan lebih banyak korban jiwa.
Problem kesehatan lainnya juga
dapat diperparah karena perubahan iklim. Contohnya, manusia dengan penurunan
fungsi jantung sangat mungkin menjadi lebih rentan dalam cuaca yang panas
karena mereka membutuhkan energi lebih untuk mendinginkan tubuh mereka. Suhu
panas juga dapat mencetuskan masalah pernapasan. Konsentrasi zat ozone di level
permukaan tanah akan meningkat karena pemanasan suhu. Ini akan menyebabkan kerusakan
pada jaringan paru-paru manusia.
G. Hubungan
Iklim Bagi Pertanian di Indonesia
Indonesia merupakan negara
agraris, tentu ada keterkaitannya dengan bidang pertanian di Indonesia. Selain
itu, sekitar 70% penduduk Indonesia bekerja di sektor pertanian. Begitu halnya
iklim sangat berpengaruh pada pertanian. Pertanian sangat penting memgingat
setiap jenis tanaman pada berbagai tingkat pertumbuhan yang memerlukan kondisi
iklim yang berbeda-beda. Dengan memperhatikan unsur-unsur iklim kita dapat
memperkirakan tanaman yang cocok dengan keadaan iklim ditempat tersebut karena
tanaman sebagai makhluk hidup tentunya ada interaksi dengan iklim. Oleh sebab
itu, iklim sangat berpengaruh khususnya bagi pertanian di Indonesia. Untuk itu
perhatian dan kerjasama antara para ahli klimatologi atau ahli meterologi
dengan ahli pertanian semakin meningkat terutaman dalam rangka menunjang
produksi tanaman pangan di Indonesia.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang
2. Macam – macam iklim di Indonesia
a. Iklim Musim (iklim Muson)
Iklim Muson terjadi karena
pengaruh angin musim yang bertiup berganti arah tiap-tiap setengah tahun
sekali. Angin musim di Indonesia terdiri atas Musim Barat Daya dan Angin Musim Timur
Laut.
b. Iklim Tropika (Iklim Panas)
Indonesia terletak di sekitar
garis khatulistiwa.
c. Iklim Laut.
Negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagian besar tanah daratan
Indonesia dikelilingi oleh laut atau samudra. Itulah sebabnya di Indonesia terdapat
iklim laut.
3. Faktor – factor yang mempengaruhi iklim di Indonesia
a. Faktor alami
1. Pada skala global ( bumi
secara keseluruhan )
2. Pada skala regional
3. Pada Skala Lokal
b. Faktor buatan
• Pengaruh Manusia
4. Faktor – Faktor yang Dipengaruhi Iklim di Indonesia
a. Suhu udara
b. Kelembaban udara
c. Curah hujan
d. Kebutuhan pangan atau memproduksi pangan
5. Hubungan Iklim bagi Pertanian di Indonesia sangat penting bagi pengaruh
produksi tanaman di Indonesia
DAFTAR
PUSTAKA
Tjasyono, Bayong HK. 2004. Klimatologi. ITB. Bandung
Wardiyatmoko. 2006. Geografi. Erlangga. Jakarta