Contoh Proposal PKM K (Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan) - Bakpao
PKM-K
BAKPAO
USIL
BIDANG KEGIATAN
PKM-K
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
A. Judul
Bakpao
Usil
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Upaya diversifikasi pangan terus digalakan oleh
pemerintah dari mulai pemerintah pusat hingga daerah akibat semakin terbatasnya
kemampuan produksi pangan nasional. Terutama dalam rangka memenuhi kebutuhan
pangan karbohidrat dimasa mendatang. Terlebih jika masih bertumpu pada beras
semata sebagai komoditas tunggal.
Salah satu alternatif asupan karbohidrat sebagai
penunjang upaya diversifikasi pangan yaitu pengonsumsian umbi-umbian seperti
salah satunya talas (Made Sri
Prana dan Tatang Kuswara, 2002). Selain itu, talas juga mengandung pati, amilosa,
amilopektin, dan serat yang berguna bagi tubuh (N. Sri Hartati dan Titik K.
Prana, 2003). Umbi talas sangat bermanfaat sebagai bahan pangan
bagi daerah-daerah pada saat terjadinya kelangkaan (musim paceklik) misalnya yang terjadi akibat
terjadinya kemarau panjang. Tanaman talas merupakan salah satu tanaman dengan
karbohidrat tinggi yang mudah ditemukan dan mudah untuk dibudidayakan.
Jenis talas yang banyak dibudidayakan di Kabupaten
Banyumas adalah talas Belitung, kimpul
atau lebih dikenal dengan nama busil.
Tetapi jarang talas yang sengaja dibudidayakan karena biasanya talas hanya
digunakan untuk pakan ternak. Harga jual talas yang sangat rendah juga
menyebabkan petani lebih memanfaatkan lahannya untuk menanam umbi lain di
sekitar sawah atau pekarangannya sebagai hasil sampingan.. Selain mudah
didapatkan, talas jenis ini memiliki keunggulan tidak menimbulkan rasa gatal
saat dipegang bahkan dikonsumsi dibandingkan jenis talas lain.
Inovasi baru dari pengolahan talas menjadi makanan
jajanan yaitu bakpao talas. Proses pembuatan bakpao talas tergolong mudah dan
tidak terlalu banyak mengurangi kandungan gizi dari talas. Bakpao juga
merupakan jajanan banyak disukai masyarakat dari berbagai kalangan dan usia
terutama anak sekolah. Di pasaran sudah banyak kita jumpai bakpao, tetapi
belum ada yang berbahan
dasar talas.
Makanan jajanan sangat penting sebagai
sumber zat gizi. Oleh karena itu sangatlah tepat memberi perhatian yang lebih,
baik pada mutu, gizi, dan potensinya sebagai salah satu wahana program
diversifikasi pangan dan perbaikan gizi nasional. Makanan jajanan seperti
bakpao umumnya digemari oleh semua lapisan masyarakat, terutama oleh anak
sekolah. Jajanan memberikan konstribusi energi yang cukup tinggi bagi anak
sekolah, karena itu dapat dipahami peran penting makanan jajanan sekolah pada
pertumbuhan dan prestasi belajar anak di sekolah (Suryani, 2008).
Makanan jajanan yang dikonsumsi anak
sekolah perlu mendapat perhatian dari aspek gizi dan keamanannya mengingat anak
sekolah masih dalam masa tumbuh kembang, maka keseimbangan gizi dalam tubuh
harus diperhatikan supaya tetap. Hasil penelitian (Hidayat, 1997) dalam Putri (2001) mengenai
pola kebiasaan jajan murid SD menyatakan bahwa sebagian besar (lebih dari 90%)
murid SD yang telah mendapat PMT-AS mempunyai kebiasaan jajan di sekolah,
kebanyakan dari mereka lebih memilih makanan tradisional (lebih dari 80%).
Tabel 1. Kandungan
gizi talas
Komponen
|
satuan
|
T. mentah
|
T.
Kukus
|
T. Rebus
|
Energi
|
Kal
|
98
|
120
|
-
|
Protein
|
Gr
|
1,9
|
1,5
|
1,17
|
Lemak
|
Gr
|
0,2
|
0,3
|
29,31
|
Karbohidrat
|
Gr
|
23,7
|
28,2
|
0,026
|
Kalsium
|
Mg
|
28,0
|
31,0
|
-
|
Fosfor
|
Mg
|
61,0
|
63,0
|
-
|
Besi
|
Mg
|
1,0
|
0,7
|
-
|
Vitamin A
|
RE
|
3,0
|
0
|
-
|
Vitamin C
|
Mg
|
4,0
|
2,0
|
-
|
Vitamin B1
|
Mg
|
0,13
|
0,05
|
-
|
Air
|
G
|
73,0
|
69,2
|
61,0
|
Bagian yang dapat dimakan
|
%
|
85,0
|
85,0
|
-
|
Sumber : www.deptan.go.id diakses 17 September 2010.
C.
PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah
cara membuat membuat bakpao berbahan
dasar talas yang tidak gatal saat dikonsumsi, enak, memiliki tampilan menarik,
aman dikonsumsi segala usia dengan variasi isi bakpao ?.
2. Bagaimana memasarkan bakpao
talas di kalangan mahasiswa dan masyarakat umum ?.
3.
Berapakah keuntungan yang dapat
diperoleh dari usaha produksi bakpao talas, apakah lebih menguntungkan
dibanding dengan bakpao yang terbuat
dari tepung terigu ?.
D. TUJUAN
1.
Menambah keanekaragaman jenis kuliner
khas Banyumas,
2.
Meningkatkan nilai ekonomis talas,
3.
Menyediakan alternatif jajanan masyarakat
untuk semua kalangan dengan nilai gizi yang tinggi,
4.
Terciptanya usaha kecil menengah
berskala rumah tangga,
5.
Mengasah kemampuan wirausaha mahasiswa.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
1. Luaran
yang diharapkan dari PKM-K ini adalah tersedianya alternatif jajanan bergizi tinggi dan mudah dibuat oleh
masyarakat sebagai upaya substitusi karbohidrat dan mengembangkan diverifikasi
pangan yaitu bakpao talas.
2. Mahasiswa yang mampu
mengembangkan potensi pangan berbasis bahan baku lokal.
F. KEGUNAAN
1.
Meningkatkan wawasan mahasiswa dan
masyarakat tentang talas serta pengolahannya menjadi makanan bergizi,
2.
Salah satu upaya diversifikasi pangan,
3.
Substitusi
karbohidrat selain beras,
4.
Tambahan
pendapatan bagi masyarakat pembuat bakpao talas,
5.
Sebagai sarana pengembangan jiwa
kewirausahaan mahasiswa.
G.
GAMBARAN
UMUM RENCANA USAHA
Jajanan yang berbahan dasar dari talas dan disukai
segala usia dengan rasa yang enak masih
sulit ditemukan di Purwokerto. Kebanyakan di Kota Purwokerto jenis makanan
berbahan dasar talas yang telah diproduksi berupa keripik,chess stick dan talas rebus.
Kemudahan dalam mencari bahan dasar yaitu busil dan
tuntutan peningkatan kualitas gizi terutama anak akan makanan dan jajanan yang
dikonsumsinya makin diperhatikan oleh orang tua dan di Kota Purwokerto membuat
bakpao talas potensial untuk dikembangkan.
Dengan bahan dasar talas satu kilogram akan dapat dihasilkan ± 40 buah bakpao ukuran 30
gram yang dijual dengan harga Rp
1.000,00 per buahnya. Satu kilogram
talas mentah harganya Rp
3.000,00.
Bahan lain yang diperlukan adalah : gula,
gis, tepung terigu, telur, vanili dll. Hasil perhitungan tim menunjukkan bahwa biaya produksi
bakpao talas dengan isi daging ayam, coklat, dan kacang hijau rata-rata Rp
6.00,00 per buah.
Kami menjual Bakpao
Usil kepada took seharga
Rp 1.000,00 per buahnya. Kemudian took menjual kepada konsumen Rp 1.200,00. Harga ini tentu
sangat terjangkau oleh konsumen. Selain memberikan keuntungan bagi kami, hal
ini juga memberi keuntungan bagi reseller kami.
Pemasaran bakpao talas diantaranya adalah di cafe
lingkungan kampus, toko di sekitar
kampus, PUJAMAS (Pusat Jajanan Banyumas), dan penjual
makanan khas Banyumas seperti sentra tempe kripik yang terdapat di Sawangan dan
sentra gethuk goreng dan nopia di Sokaraja. Sehingga mudah ditemukan dan
memiliki peluang untuk dikembangkan menjadi makanan khas Banyumas. Sekaligus
memperkaya kuliner khas Banyumas. Pasar
lain yang juga potensial adalah toko kue yang banyak terdapat di Kota
Purwokerto serta kantin sekolah dari mulai jenjang SD, SMP, SMA hingga
Universitas yang terdapat di Kota Puwokerto. Di segmen pasar tersebut belum
dijumpai adanya bakpao talas.
Tim
memproduksi Bakpao Usil tersebut disalah satu rumah anggota tim yang berada di
Perumahan Kedung Wringin, Kecamata Patikraja. Hal tersebut dimaksudkan agar dapat
mengurangi biaya seperti sewa tempat.
Agar
mendapatkan hasil yang maksimal tentu sebuah produk unggul harus diimbangi oleh
teknik pemasaran yang baik. Beberapa teknik pemasaran yang kami
gunakan adalah :
1.
Memasang
papan iklan di sekolah yang menjual produk kami.
2.
Menggunakan
jejaring sosial (Facebook, Twitter, Koprol dan lain-lain).
3.
Menggunakan
Leaflet nantinya berisi informasi produk kami.
4.
Menawarkan langsung pada konsumen.
Dalam rangka memenuhi permintaan
konsumen nantinya, kami memberlakukan beberapa jenis layanan. Jenis layanan
dimaksud adalah :
·
Penjualan langsung
Dalam hal ini, perusahaan melayani langsung pembeli
di tempat perusahaan beroperasi.
·
Penitipan
Menitipkan hasil produksi usaha di kantin sekolah,
toko roti (bakery), dan sentra oleh-oleh khas Banyumas.
H.
METODE
PELAKSANAAN
1.
Pembelian alat dan bahan
1)
Bahan baku talas atau busil, bahan tambahan dibeli dipasar dan petani langsung.
2)
Alat produksi dibeli di beberapa toko
yang menyediakan.
2.
Proses produksi
1)
Produksi dilakukan disalah satu rumah
anggota tim.
2)
Penggilingan tepung talas dilakukan di
penyedia jasa penggilingan tepung di pasar.
3)
Tahapan
pembuatan bakpao talas terlampir (halaman v).
3.
Pemajangan
produk
Produk dipajang atau disusun ke dalam sebuah wadah bertutup berukuran 50x50cm dengan kapasitas
25 buah bakpao.
4.
Sistem pemasaran
·
Produk yang telah siap
dipasarkan diseleksi terlebih dahulu. Seleksi dilakukan dengan cara memilih
produk berkualitas
·
Promosi produk melalui kegiatan
pameran , penyuluhan serta personal selling kepada para konsumen.
5.
Manajemen internal
a.
Penyediaan
bahan baku secara kontinyu.
b.
Peningkatan
kontrol produk sebelum dipasarkan.
c.
Melengkapi sarana produksi dan fasilitas
penunjang.
d.
Membuat
struktur kepengurusan yang solid.
e.
Meningkatkan
motivasi kerja, dan rasa memiliki usaha yang dijalankan.
6.
Keberlajutan program
·
Menjalin
hubungan dengan mitra usaha.
·
Memperluas jaringan pemasaran.
·
Peningkatan quality control produk untuk menjaga
kualitas produk yang dipasarkan.
·
Memperluas
jaringan pasokan bahan baku produksi.
·
Melakukan
inovasi baru untuk memenuhi permintaan pasar.
J. RANCANGAN BIAYA
a.
Perhitungan Biaya Modal Kerja Per Hari
|
||||||||
Tabel 2. Biaya Habis Pakai
|
||||||||
No
|
Modal
|
Jumlah
|
Harga (Rp)
|
Jumlah (Rp)
|
||||
1
|
Talas (kg)
|
5
|
3.000,00
|
15.000,00
|
||||
2
|
Tepung terigu (kg)
|
1.5
|
8.000,00
|
12.000,00
|
||||
3
|
Telur
(btr)
|
10
|
1.500,00
|
15.000,00
|
||||
4
|
Pengembang
kue (bgks)
|
5
|
3.000,00
|
15.000,00
|
||||
5
|
Daging
ayam (kg)
|
0.5
|
22.000,00
|
11.000,00
|
||||
6
|
Cokelat
batang (kg)
|
0.25
|
30.000,00
|
7.500,00
|
||||
7
|
Kacang
hijau (kg)
|
0.5
|
18.000,00
|
9.000,00
|
||||
8
|
Gula
halus (kg)
|
0.5
|
12.000,00
|
6.000,00
|
||||
9
|
Kertas
roti (lembar)
|
5
|
1.500,00
|
7.500,00
|
||||
10
|
Vanili
(sachet)
|
10
|
100,00
|
1.000,00
|
||||
JUMLAH (Rp)
|
99.000,00
|
|||||||
·
Jumlah produksi bakpao per hari : 250 buah
|
||||||||
·
Biaya Poduksi bakpao per buah Rp 602.60
|
||||||||
·
Kebutuhan modal kerja selama 26 hari kerja : Rp
2.574.000,00
|
||||||||
b. Usulan Bantuan
Transport
|
|||
Tabel
4. Biaya Perjalanan
|
|||
1
|
Transport
pemasaran (Rp)
|
200.000,00
|
|
2
|
Transport
pembelian bahan baku (Rp)
|
200.000,00
|
|
JUMLAH (Rp)
|
400.000,00
|
||
d.
Rekap Usulan
Kebutuhan
Biaya
|
|||
Tabel 5. Biaya Produksi
|
|||
1
|
Modal kerja (Rp)
|
2.574.000,00
|
|
2
|
Peralatan (Rp)
|
4.026.000,00
|
|
3
|
Bantuan transport (Rp)
|
400.000,00
|
|
JUMLAH (Rp)
|
7.000.000,00
|
||
e. Biaya Penyusutan
Usia ekonomis alat = 5 tahun (60
bulan)

Usia ekonomis alat

60
= Rp 42.900,00
Produksi
bakpao per-bulan
= produksi
per-hari x jumlah hari kerja
= 250 x 26
= 6500 buah bakpao
Jadi, biaya penyusutan per bakpao

Produksi bakpao per bulan

6500
=
Rp 6,6
Sedangkan
biaya penyusutan per hari
=
biaya penyusutan per-bakpao x produksi bakpao per-hari
=
Rp 6,6 x 250
=
Rp 1.650,00
Tabel 6. Biaya produksi bakpao per hari
|
||||
No
|
Nama Modal
|
Jumlah (Rp)
|
||
1.
|
Biaya Habis Pakai per-hari (Rp)
|
99.000,00
|
||
2.
|
Biaya Transport per-hari (Rp)
|
50.000,00
|
||
3.
|
Biaya penyusutan alat per-hari (Rp)
|
1.650,00
|
||
Biaya
produksi bakpao per-hari
|
150.650,00
|
e. Perhitungan
Harga Jual Bakpao
Biaya produksi
per butir bakpao

Jumlah produksi per-hari

250
= Rp
602,60
Harga jual per butir bakpao Rp
1.000,00
Maka diperoleh keuntungan,
·
Per bakpao
= Harga jual – biaya produksi
= Rp 1.000,00 – Rp 602.60
= Rp 397.40
·
Per hari
= Keuntungan per bakpao x jumlah produksi
= Rp 397.40 x 250
= Rp
99.350,00
·
Per
bulan
= Keuntungan per hari x jumlah hari kerja
= Rp 99.350,00 x 26
= Rp 2.583.100,00
DAFTAR PUSTAKA
http://deptan.go.id
Hartati N Sri, dan Titik Prana K.2003.
Analisis Kadar Pati dan Serat Kasar Tepung beberapa Kultivar Talas (Colocasia
esculenta L. Schott).Jurnal Ilmiah.Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI.
Kuswara Tatang, dan Prana Made Sri.2002.Budidaya Talas:
Diversifikasi untuk Menunjang Ketahanan Pangan Nasional.TANSAO.Hlm : 57.
Putri,
Hidayati.2005.Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Tentang Gizi dengan Praktik
Pemilihan Makanan Jajanan pada Siswa di SD Penyelenggara PMT-AS (Kasus di SD
Negeri 1 Pamijen Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas).Skripsi.Universitas
Jenderal Soedirman.Purwokerto.(Tidak dipublikasikan).