MATERI KULIAH EKONOMI - PASAR OLIGOPOLI
PASAR OLIGOPOLI
Asumsi dalam model pasar oligopoly yaitu :
a.
Di pasar hanya
ada sedikit penjual. Tindakan seorang penjual berpengaruh terhadap seorang
penjual lainnya.
b.
Produk –
produk dapat distandarisaikan.
c.
Ada informasi
yang sempurna tentang harga dan kuantitas.
d.
Ada beberapa
faktor penghalang untuk memasuki pasar.
e.
Perusahaan
akan memaksimalkan laba dan konsumen akan memaksimalkan kepuasan.
f.
Tidak ada
biaya dan manfaat eksternal.
Model – Model Oligopoli
a.
Model Duopoli
(dua perusahaan)
b.
Model kinked
demand kurve (model kurva permintaan patah)
c.
Model kartel
d.
Model
coordinated behaviour (perusahaan yang dominan dan kepemimpinan harga).
A.
Model Duopoli
Pasar yang hanya mempunyai dua penjual disebut duopoly. Ada tiga model
duopoli yang sering dibahas. Masing – masing duopoli tersebut menganggap bahwa
produk adalah homogen dan kurva permintaan industri akan produk tersebut
didapatkan dari masing – masing perusahaan.
A.1. Model Cournot
o
Model ini
menganggap bahwa setiap perusahaan bertindak seakan – akan output perusahaan
saingannya adalah tetap. Perusahaan tersebut akan memaksimumkan laba pada sisa
pasar yang ada.
o
Model ini
mengarah ke keseimbangan yang stabil dimana dua perusahaan akan menjual produk
dalam kuantitas yang sama dan pada tingkat harga yang sama.
o
Harga
keseimbangan industri tersebut akan lebih rendah daripada harga keseimbangan
dalam pasar monopoli, tetapi masih lebih tinggi daripada harga keseimbangan
dalam pasar persaingan sempurna.
o
Kuantitas
produk lebih banyak dari pasar monopoli, tetapi lebih sedikit daripada pasar
persaingan sempurna.
o
Contoh : kurva
permintaan dan kurva MR suatu barang ditunjukkan dalam gambar 6.20. misalkan
garis horizontal menunjukkan kurva LRAC, MC, dan penawaran industri jangka
panjang (LRIS)
o
Pada pasar
persaingan, harga dan kuantitas keseimbangan adalah P dan Q. Sedangkan untuk
monopoli adalah P`dan Q`. Penyelesian cournot adalah kuantitas Q* (Q*= 2/3Q)
yang disumbangkan oleh kedua perusahaan, dan harga yang terjadi adalah P*.
A.2. Model
Edgeworth
o
Asumsi model
ini :
-
Perusahaan
menganggap harga perusahaan saingannya tetap
-
Masing-masing
perusahaan menghadapi kendala pada output maksimumnya.
o
Sesuai dengan
asumsi tersebut, maka perusahaan saingan akan menjual produknya dengan harga
yang lebih rendah dalam usahanya untuk menguasai pangsa pasar yang lebih besar.
o
Namun
demikian, adanya keterbatasan kapasitas akan membuat keadaan yang lebih
menguntungkan bagi suatu perusahaan untuk menaikkan harga daripada menurunkan
harga. Perusahaan lainnya akan menurunkan lagi harganya dan siklus ini akan
berulang. Harga dan kuantitas tidak akan mencapai keseimbangan yang stabil.
o
Contoh :
Perusahaan A menentukan harga P (gambar 5.20.). Perusahaan B akan menurunkan
harga P menjadi P` dan memperoleh hampir semua pangsa pasar dari perusahaan A
tersebut. Kemudian perusahaan A akan menurunkan harga menjadi P``, demikian
pula perusahaan B. Proses ini akan berlangsung terus sampai batas kapasitas
membuat perusahaan lebih menguntungkan jika menaikkan harga. Perusahaan lainpun
kemudian akan menaikkan harga, dan siklus ini akan berulang lagi.
A.3. Model Chamberlin
o
Model ini
berpendapat bahwa tiap perusahaan dapat memperhitungkan laba maksimum, sehingga
kalau permontaan Q, maka produksi total adalah ½ Q dan masing-masing perusahaan
memproduksi ¼ Q.
B. Model Kartel
o
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pembentukan kartel :
-
Sedikit
perusahaan
-
Adanya factor
penghalang yang signifikan
-
Permintaan
akan produk inelastic
-
Produk homogen
-
Laba yang
rendah
-
Konsentrasi
perusahaan-perusahaan secara geografis
-
Tidak ada
larangan-larangan hokum
o
Sebuah kartel
dapat menentukan harga dan output seperti sebuah monopolis. Jika semua produsen
bergabung menjadi satu organisasi, maka organisasi tersebut dapat bertindak
sebagai penjual tunggal yang berhadapan dengan kurva permintaan suatu industri.
o
Anggap sebuah
kartel mempunyai AC dan MC serta kurva
permintaan industri DD (gambar 6.23.) Kartel tersebut akan memilih kuantitas Q*
dan harga P*.
Penentuan
Kuota Anggota Kartel
Kartel dapat mempertahankan harga yang tinggi pada P* dengan membatasi
output industri sampai Q* saja. Jika setiap perusahaan mengikuti keinginannya
masing-masing, maka perusahaan tersebut akan menaikkann outputnya jika harga
naik. Kenaikan kuantitas tersebut akan menekan harga kembali ke tingkat harga
persaingan yaitu CC. Oleh karena itu, kartel harus membatasi output dari setiap
perusahaan anggotanya.
Contoh : Agen pemasaran adalah suatu alat untuk mengendalikan output.
Agen pemasaran tersebut mengkoordinir keputusan produksi sebuah kartel dengan
menetapkan harga tertentu yang dibayarkan kepada para anggotanya. Agen tersebut
membeli semua outputdari produsen pada tingkat harga yang rendah dan menjualnya
dengan tingkat harga yang lebih tinggi. Pendapatan bersih kemudian dipotongkan
untuk perusahaan-perusahaan anggotanya sesuai dengan persetujuan yang ada.
Perilaku kartel tersebut bisa identik dengan suatu monopoli dengan banyak
pabrik. Kartel akan menetapkan harga P dan harga jual P` seperti ditunjukkan
gambar 5.24.
C.
Model Perilaku
Yang Terkoordinir
Model ini mencoba untuk menjelaskan bagaimana
perusahaan-perusahaan dapat bekerja sama tanpa adanya suatu perjanjian resmi.
Perusahaan
yang Dominan Menetaphan Harga
o
Model
perusahaan yang dominan menganggap bahwa suatu perusahaan menguasai hampir
semua penjualan sebuah industri. Sisa penjualan didistribusikan kepada kelompok
perusahaan yang lebih kecil.
o
Perusahaan
yang dominan menetapkan harga tertentu untuk memaksimumkan laba. Perusahaan
kecil diperbolehkan untuk menjual kuantitas yang mereka inginkan pada tingkat
harga yang ditetapkan oleh perusahaan dominan tersebut.
o
Selang
beberapa waktu, bagian pasar yang dikuasai perusahaan dominan menjadi semakin
kecil karena pertumbuhan perusahaan – perusahaan kecil tersebut.
o
Contoh : Misal
DD adalah kurva permintaan industri komputer. Kurva AS adalah kurva penawaran
perusahaan-perusahaan kecil. Kurva permintaan perusahaan dominan, dapat
diperoleh dengan mengurangkan kurva penawaran SS dengan kurva permintaan DD.
Kurva permintaan untuk perusahaan dominan adalah dd pada gambar 6.25.
o
Misalkan CC
adalah kurva AC dan kurva MC untuk perusahaan dominan. Perusahaan yang dominan
tersebut akan bertindak sebagai monopolis untuk pangsanya dalam pasar dan
menentukan tingkat harga P* dan kuantitas Q*. Harga industri juga akan sebesar
P* dan perusahaan-perusahaan kecil akan menyumbang kuantitas sebesar Q-Q*.