MATERI KULIAH EKONOMI - PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Pasar Persaingan Monopolistik
Model pasar persaingan monopolistik menggunakan
hampir semua asumsi pasar peraingan sempurna, tetapi juga memasukkan unsur
pasar monopoli yaitu :
a.
Produk dari
setiap penjual agak berbeda dengan yang lain (differensiasi produk) oleh karena
itu pembeli dapat saja lebih menyukai suatu produk daripada produk yang lain.
b.
Ada informasi
yang sempurna tentang harga dan kuantitas.
c.
Ada banyak
pembeli dan penjual dari suatu produk. Keputusan seorang penjual tidak
mempengaruhi perusahaan lainnya.
d.
Suatu
perusahaan mudah untuk masuk dan keluar pasar.
e.
Perusahaan
akan memaksimumkan laba dan konsumen akan memaksimumkan kepuasan.
f.
Tidak ada
biaya atau manfaat eksternal.
Produk Yang
Serupa Tetapi Harga Berbeda
Perusahaan
dalam pasar persaingan monopolistik menjual produk yang serupa tetapi tidak
persis sama. Karena produk tersebut tidak homogen maka harganya pun tidak sama.
Tetapi ada juga kelompok perusahaan yang menjual produk yang sama pada tingkat
harga yang berbeda – beda. Karena harga – harga dan produk – produk tersebut
tidak sama, maka analisis lebih ditekankan kepada perusahaan yang tipikal atau
representatif dalam suatu kelompok produk.
Contoh pasar
pakaian pria dan wanita. Ada banyak perusahaan yang memproduksi pakaian dan
masing – masing mempunyai karakteristik yang berbeda – beda. Model, kualitas
bahan, ukuran, harga, merek, dan lokasi perusahaan akan beraneka ragam dintara
para penjual.
Slope Kurva
Permintaan Pasar Persaingan Monopolistik
Kurva
permintaan yang dihadapi oleh perusahaan yang representatif akan berslope
negatif dan sangat elastis. Produk setiap perusahaan agak sedikit unik dan
kuantitas yang diminta berhubungan terbalik dengan harga produk tersebut.
Produk –
produk perusahaan lain dalam industri tersebut bisa saling menggantikan dengan
baik. Perubahan harga oleh suatu perusahaan yang tidak diikuti oleh perusahaan
lain akan mempunyai pengaruh yang cukup berarti terhadap kuantitas yang
diminta. Akan produk perusahaan tersebut.
Kurva
permintaan konvensional, dd, pada gambar 6.15 menganggap bahwa semua factor,
selain harga yang diterapkan oleh perusahaan yang representatif tersebut,
adalah konstan.
o
Kurva MR pada
gambar 6.15 akan terletak dibawah kurva permintaan, dan MR lebih kecil dari P.
Hal ini terjadi karena kurva permintaan tersebut berslope negatif, sama dengan
kurva permintaan monopolis.
Bentuk – Bentuk Diferensiasi Produk
Diferensiasi
produk adalah setiap keistimewaan yang dimiliki suatu produk yang dapat menarik
para pembeli agar mereka lebih menyukai produk tertentu daripada produk yang
dijual penjual yang lain. Bentuk – bentuk keistimewaan tersebut antara lain :
a.
Karakteristik
produk, seperti : disain, model, kualitas, warna, keawetan.
b.
Citra produk
yang diciptakan oleh iklan, misalnya iklan yang mengatakan bahwa suatu produk
akan membuat pemakainya tampak lebih putih.
c.
Karakteristik
penjual seperti : lokasi toko, sikap para pelayan, kebijakan harga dan kebijakn
kredit.
Kurva
Permintaan Kedua
Dalam model
pasar persaingan monopolistik, kurva permintaan kedua berhadapan dengan tiap
perusahaan. Kurva permintaan yang proporsional DD menunjukkan kuantitas yang
dapat dijual oleh suatu perusahaan yang representatif pada berbagai tingkat
harga jika semua perusahaan lainnya membedakan harga produk mereka. Kurva
permintaan yang proporsional tersebut kurang elastis ketimbang kurva permintaan
yang konvensional, karena penjual – penjual lain menyesuaikan perubahan –
perubahan harga.
Contoh : kurva
permintaan yang konvensional yang dihadapi suatu perusahaan ditunjukkan oleh
dd, sedang kurva permintaan yang konvensional ditunjukkan oleh DD. Kurva
permintaan DD tersebut menganggap bahwa harga – harga yang ditetapkan
perusahaan lain dalam suatu kelompok produk berbeda dengan harga yang
ditetapkan oleh perusahaan A.
Keseimbangan
Jangka Pendek
keseimbangan
akan terjadi jika semua perusahaan dalam kelompok produk tertentu berada dalam
keadaan keseimbangan secara bersamaan. Setiap perusahaan akan menentukan
tingkat harga, kuantitas dan derajad differensiasi produknya yang memaksimumkan
laba. Kuantitas pada kurva dd harus sama dengan kuantitas kurva DD. Hal ini
ditunjukkan oleh titik A pada gambar 6.17. laba dalam jangka pendek dapat
negatif, nol, atau positif.
o
Laba maksimum
tercapai pada saat :
a.
Jika
perusahaan berproduksi maka perusahaan tersebut harus memilih kuantita dimana
MR = MC.
o
Tingkat harga
yang optimal
Suatu
perusahaan harus menentukan tingkat harga pada kurva dd yang sesuai dengan
outputnya dimana MR = MC yaitu pada Q*.
Untuk
mendapatkan laba yang maksimum, maka harga untuk kuantitas Q* dapat ditentukan
dengan menarik sebuah garis vertical melalui Q* tersebut menuju kurva dd.
Contoh : pada gambar 6.17. MC dan MR berpotongan pada Q* dengan harga P*. P*
tersebut lebih besar dari AVC untuk memproduksi Q*. oleh karena itu seyogyanya
perusahaan berproduksi dalam jangka pendek.
Keseimbangan
Jangka Panjang
keseimbangan
jangka panjang terjadi apabila :
a.
Harga lebih
besar dari Marginal Cost
b.
Laba sama
dengan nol
c.
AC lebih besar
dari titik minimum pada kurva LRAC
Harga (P)
lebih besar dari Marginal Cost (MC)
Keseimbangan
jangka panjang akan terjadi pada saat :
a.
MR = C
b.
Kurva dd dan
kurva DD berpotongan pada tingkat harga dan kuantitas yang memaksimumkan laba.
c.
Laba = 0
Oleh karena
itu, keseimbangan jangka panjang akan terjadi pada Q* dan P* pada gambar 6.17.
Pada titik (Q*, P*) tersebut, ketiga syarat diatas terpenuhi.
Laba Sama
Dengan Nol
o
Laba = 0
karena ada kemudahan bagi perusahaan – perusahaan lain untuk masuk ke dalam
pasar
o
Kurva dd akan
bersinggungan dengan kurva LRAC dalam keseimbangan jangka panjang.
o
Jika laba = 0,
maka P harus sama dengan AC.
o
Jika kurva dd
diatas kurva LRAC untuk setiap titik, maka paling tidak akan ada sebuah ukuran
pabrik yang menghasilkan laba positif.

Penyesuaian Jangka Panjang
Keluar
masuknya perusahaan dalam industri akan menggeser kurva dd dan kurva DD, yaitu
:
o
Masuknya
perusahaan baru akan menggeser kedua kurva tersebut ke kiri
o
Keluarnya
perusahaan akan menggeser kedua kurva tersebut ke kanan
Pergeseran
tersebut akan terjadi terus – menerus sampai semua syarat keseimbangan jangka
panjang terpenuhi. Contoh : jika laba positif, maka perusahaan – perusahaan
baru akan masuk ke pasar. Akibatnya, pangsa (share) sebuah perusahaan dalam
industri akan menurun dan kurva permintaan yang proporsional akan bergeser dari
DD ke D`D`, seperti yang ditunjukkan (6.19a). Dengan D`D` tersebut, perusahaan
tidak akan mencapai tingkat penjualan seperti yang ditunjukkan oleh kurva
permintaan dd. Oleh karena itu, kurva permintaan yang konvensional juga akan
bergeser ke kiri menjadi d`d`. Kedua kurva tersebut akan bergeser ke kanan jika
perusahaan – perusahaan ada yang keluar dari industri, seperti yang ditunjukkan
oleh gambar (6.19b).