LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI / DIFUSI DAN OSMOSIS
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
DIFUSI DAN OSMOSIS
Topik :
Difusi dan Osmosis
Tujuan
: 1. Untuk mengamati peristiwa difusi dan osmosis yang terjadi pada sel
hewan.
2. Untuk memahami
transport zat yang dilakukan oleh sel hewan.

I. ALAT DAN BAHAN:
a.
Alat:
-
Beacker glass
-
Mistar
-
Pipa kapiler
-
Gunting
-
Kawat penggantung
-
Suntik dan jarum suntik
-
Benang
-
Karton
b.
Bahan:
-
Telur itik kosong
-
Larutan gula jenuh + pewarna
-
Lem kastol
II. CARA
KERJA
1.
Membuat larutan gula hingga jenuh.
2.
Mencampur dan memberi warna merah pada larutan
tersebut secukupnya kemudian kocok atau aduk hingga rata.
3.
membuat tempat penggantung dari kawat untuk tempat
cangkang telur yang sudah dikosongkan dengan posisi tegak.
4.
Membuat lubang di bagian cangkang telur yang
lancip sebesar lingkaran pipa kapiler kemudian mengeluarkan isi telurnya sampai
habis.
5.
Mencuci bagian dalam telur yang sudah kosong itu
dengan air sampai bersih.
6.
Menghilangkan bagian kulit yang keras (cangkang)
di bagian telur yang bulat dengan diameter 1,5 cm tanpa menghilangkan membran
dalamnya.
7.
Mengisi telur tersebut dengan larutan gula jenuh
dengan menggunakan suntikan hingga penuh dan membersihkan sisa larutan di cangkangnya.
8.
Memasang pipa kapiler pada lubang bagian atas cangkang
dan menutupnya dengan karton yang sudah diberi lubang sebesar pipa kapiler dan
beri lem hingga tidak bocor.
9.
Memasang mistar pada pipa kapiler dan mengisi
becker glass dengan air kemudian rendam telur hingga setengah bagian.
10. Mengamati
kenaikan larutan per menit sampai dengan 10 kali pengamatan dan hitung kenaikan
per milimeter dengan merubah ke volume dengan rumus Vtabung = π.r2.t dimana π = 3,14, r = jari-jari, dan t = kenaikan larutan
permenit, kemudian di rata-rata kan.
11. Menghitung
tekanan osmostiknya.
III. TEORI DASAR
Zat
hidup pembangun membran sel adalah protoplasma. Protoplasma merupakan substansi
kompleks yang secara universal mempunyai variasi tertentu dan mempunyai
ciri-ciri hidup seperti halnya pada makhluk hidup, yaitu:
v
Metabolisme
v
Tumbuh dan berkembang
v
Bereproduksi
v
Iritabilitas
v
Adaptasi
Protoplasma
dibangun dari bahan organik dan anorganik. Pada tubuh hewan dan manusia
protoplasma terdiri dari air, protein, lemak dan mineral.
Satu
sifat yang universal adalah membran pembatas di bagian terluar sel. Membran sel
ini berguna sebagai interfase antara bagian di dalam sel dengan fluida cair
yang membasahi semua sel.
Dwi lapis
fosfolida sebenarnya memiliki banyak sifat membran sel. Struktur tersebut
memungkinkan molekul-molekul hidrofobik melaluinya dari sisi ke sisi lainnya
dengan mudah, tetapi dwi lapis tersebut merupakan pengahalang bagi pelabuhan
ion-ion Na+, K+, Cl-. Membran seperti ini yang
memungkinkan molekul-molekul dan ion-ion tertentu dapat lewat tetapi yang lain
tidak dapat. Dengan demikian membran sel bersifat selektif permeabel.
Difusi
adalah peristiwa bercampurnya dua macam zat terlarut dari larutan hipertonis ke
larutan hipotonis hingga homogen hingga di aduk. Sedangkan osmosis adalah
peristiwa bercampurnya dua macam zat pelarut dari larutan hipotonis ke larutan
hipertonis melalui membran yang bersifat selektif permeabel.
Difusi
dan osmosis merupakan bagian dari bentuk pergerakan pasif. Pada proses difusi
pergerakan molekul ion dari daerah yang berkonsentrasi tinggi ke daerah yang
berkonsentrasi rendah yang berlangsung secara terus menerus dan baru akan
berakhir apabila molekul atau ion bergerak dengan arah yang berlawanan dengan
kecepatan gerak yang sama dan pada keadaan ini disebut keadaan seimbang.
Sedangkan
osmosis adalah pergerakan molekul melintasi membran dari daerah yang kadar
airnya tinggi (kadar zat terlarut rendah) ke daerah yang kadar airnya rendah. Osmosis
hanya terbatas pada pergerakan molekul air saja dan tidak berlaku bagi
pergerakan molekul zat terlarut lain. Osmosis dapat menimbulkan tekanan
osmostik yang besarnya dapat diukur dari permukaan larutan dengan permukaan
air.
IV. HASIL
PENGAMATAN
Tabel
hasil pengamatan:
Menit ke-
|
Kenaikan larutan (mm)
|
Volume (mm)
|
1
|
45
|
45
|
2
|
20
|
65
|
3
|
1
|
66
|
4
|
3
|
69
|
5
|
-22
|
47
|
6
|
-32
|
15
|
7
|
-5
|
10
|
8
|
25
|
35
|
9
|
2
|
37
|
10
|
1
|
38
|
Perhitungan:
Diketahui: jari-jari pipa kapiler = 0,02 mm
V = π r2 t
V1 = 3,14 x (0,02)2 x 45 = 0,05652
V2 = 3,14 x (0,02)2 x 20 = 0,02512
V3 = 3,14 x (0,02)2 x 1 = 0,001256
V4 = 3,14 x (0,02)2 x 3 = 0,003768
V5 = 3,14 x (0,02)2 x (-22) = -0,027632
V6 = 3,14 x (0,02)2 x (-32) = -0,040192
V7 = 3,14 x (0,02)2 x (-5) = -0,00628
V8 = 3,14 x (0,02)2 x 25 = 0,0314
V9 = 3,14 x (0,02)2 x 2 = 0,002512
V10 = 3,14 x (0,02)2 x 1 = 0,001256
Data kelas.
KELOMPOK
|
Po
|
1
|
Gagal
|
2
|
9,88
|
3
|
5,69
|
4
|
|
5
|
9,61
|
6
|
Gagal
|
7
|
4,66
|
8
|
1,215
|
V. ANALISIS DATA
A.
Difusi
Difusi
merupakan peristiwa bercampurnya dua macam zat terlarut dari larutan hipertonis
ke hipotonis sehingga larutan menjadi homogen tanpa diaduk. Pada pengamatan
proses difusi dapat diamati dengan bercampurnya larutan gula dengan air.
Pada
pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan cangkang telur yang diisi dengan
larutan gula yang memiliki konsentrasi lebih tinggi dari air yang di bawahnya.
Konsentrasi glukosa lambat laun berkurang karena air di bawahnya merembes masuk
ke cangkang yang memiliki lapisan tipis, tekanan dari bawah akan terus naik ke
dalam cangkang sehingga naik ke pipa kapiler secara perlahan, pada keadaan
tertentu larutan gula di dalam cangkang akan menjadi seimbang.
Proses
ini disebut difusi. Difusi dapat terjadi karena gerakan acak kontinu yang
menjadi ciri khas semua molekul yang terikat dalam suatu zat padat. Setiap
molekul bergerak lurus sampai ia bertabrakan dengan molekul glukosa. Pada setiap
tabrakan molekul terpental menuju ke arah lain. Inilah yang menyebabkan gerakan
acak dari molekul tersebut. Pada waktu ruangan itu mula-mula diisi gerakan acak
molekul-molekul glokusa itu menyebabkan banyak terjadinya tabrakan dengan
membran pada telur. Tetapi membran tersebut memiliki pori yang cukup besar
sehingga dapat dilalui oleh molekul air. Jika konsentrasi air naik dapat diduga
bahwa molekul akan kembali naik ke atas.
Kecepatan
difusi dapat melalui membran sel tidak hanya bergantung pada gradiensi
konsentrasi, tetapi juga pada besar muatan dan daya larut dalam lipid dari
partikel-partikel tersebut. Zat yang terlarut yaitu hidrofobik, lebih mudah
berdifusi melalui membran dari pada hidrofilik. Membran sel kurang permeabel
terhadap ion-ion (Na+, Cl-, K+) dibandingkan
dengan molekul kecil yang tidak bermuatan. Molekul kecil lebih cepat berdifusi
melalui membran sel dari pada molekul besar.
B.
Osmosis
Osmosis
adalah difusi dari tiap-tiap pelarut melalui suatu selaput yang permeabel
secara diferensial. Membran sel meloloskan molekul tertentu, tetapi menghalangi
molekul lain dikatakan permeabel secara diferensial. Secara sederhana osmosis
merupakan difusi air melalui selaput yang permeabel secara diferensial dari
suatu konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Pada
percobaan yang menunjukkan proses osmosis adalah pada cangkang bagian bawah
dikupas kulit tanpa mengupas lapisan yang berfungsi sebagai membran permeabel
secara diferensial yang meloloskan molekul-molekul air secara cepat, tetapi
menghalangi molekul yang lebih besar. Cangkang yang diisi dengan larutan gula
pekat, dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi air. Konsentrasi air adalah
100% sedangkan konsentrasi di dalam cangkang kurang dari 100%, karena dalam
suatu volume larutan gula tertentu terdapat lebih sedikit molekul air
dibandingkan dengan molekul air, sehingga terjadi gerakan air melalui membran
ke dalam cangkang.
Karena
volume air masuk ke dalam tabung maka volume cairan bertambah, cairan gula akan
didesak ke atas. Desakan ke atas ini akibat tekanan yang terjadi karena osmosis
molekul air ke dalam cangkang. Tekanan ini disebut tekanan osmosis. Makin besar
kecendrungan terjadinya osmosis akan makin besar tekanan osmosis. Dan jika pada
pipa kapiler berhenti naik, maka akan diperoleh ukuran kasar tentang besarnya
tekanan osmosis sistem tersebut. Tekanan berat pada air akhirnya mengimbangi
tekanan osmosis sehingga proses osmosis terhenti.
VI. KESIMPULAN
1.
Difusi adalah peristiwa bercampurnya dua macam zat
yang terlarut dari larutan hipertonis ke larutan hipotonis sehingga diperoleh
larutan homogen tanpa diaduk.
2.
Osmosis adalah peristiwa bercampurnya dua macam
zat pelarut dari larutan hipotonis kelarutan hipertonis melalui membran yang
bersifat selektif permeabel.
3.
Proses difusi terjadi pergerakan molekul ion dari
daerah yang berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah yang berlangsung terus
menerus dan akan berakhir apabila molekul/ ion bergerak dengan arah yang
berlawanan dengan kecepatan gerak yang sama (seimbang).
4. Osmosis
terbatas pada pergerakan molekul air saja dan tidak berlaku bagi pergerakan
molekul zat terlarut lain.
VII. DAFTAR
PUSTAKA
Kimbal, J. W. 1992. Biologi
Jilid 1. Erlangga. Jakarta.