Kisah Motivasi / Tempayan Yang Retak
Kisah Motivasi / Tempayan Yang Retak
Assalamu'alaikum Wr Wb
Sahabatku yang berbahagia,
Alkisah ada seorang Ibu yang sudah
tua di Cina dimana
pekerjaanya mengambil air dari sungai. Sang ibu tua tersebut memiliki 2 buah tempayan untuk ia gunakan
mencari air, yang dipikul di
pundak dengan
menggunakan sebatang bambu.
Karakteristik kedua tempayan itu berbeda. Salah satu dari kedua tempayan
itu retak. Sedangkan tempayan yang satunya lagi mulus tanpa cela dan selalu
memuat air hingga penuh.

Setibanya di rumah setelah menempuh
perjalanan panjang dari sungai untuk
mengambil air, air di
tempayan yang retak
tinggal terisi setengahnya
saja. Sedangkan
tempayan yang mulus selalu membawa air dengan penuh. Selama 2 tahun hal tersebut berlangsung. Dan setiap harinya sang ibu tua itu hanya membawa
pulang air satu setengah tempayan.
Tentunya si tempayan yangg mulus itu sangat
bangga akan pencapaiannya. Selalu mampu membawa air secara penuh untuk
sang ibu. Namun
tempayan yang retak merasa
malu akan kekurangannya karena ia tidak mampu seperti tempayan yang utuh. Ia karap kali merass sedih, sebab ia hanya mampu memenuhi setengah dari
kewajibannya.
Setelah 2 tahun yang
dianggapnya sebagai sebuah
kegagalan, akhirnya tempayan
retak berbicara kepada ibu tua itu
di dekat sungai. “Aku malu, karena aku tidak dapat membawa air dengan penuh sebab air selalu
bocor melalui bagian tubuhku yang retak di sepanjang jalan menuju ke rumahmu.”
Ibu itu tersenyum, dan menjawab dengan sebuah pertanyaan “Tidakkah kau lihat bunga beraneka
warna di jalur yg kau lalui, namun tidak ada di jalur yg satunya?”
“Aku sudah tahu
kekuranganmu, aku menabur benih bunga di jalurmu dan setiap hari dalam perjalanan
pulang kau menyirami benih-benih itu. Selama 2 tahnu aku bisa memetik bunga-bunga cantik untuk menghias
meja”, kata sang ibu.
“Kalau kau tidak seperti
itu, maka rumah ini mungkin tidak se indah ini,
sebab tidak ada penghias bunga di rumah
kita. Kita semua
mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Begitu juga dirimu, engkau punya kelebihan dan kekurangan. Namun keretakan dan kekuranganmu itulah yg
menjadikan hidup kita bersama indah dan menyenangkan”, imbuh sang ibu.
Sobatku,
Sungguh betapa kita terkadang merasa malu dengan segala kekurangan yang ada
pada diri kita. Kekurangan tidak bisa seperti orang lain yang kita temui
disekitar kita. Namun, prlu kita ketahui sobat, kita tidak lantas minder akan
hal tersebut. Karena, pasti ada hikmah dan kelebihan yang kita miliki pada hal
yang lain.
Seperti halnya tempayan pada
cerita diatas. Ia kurang dalam kemampuan membawa air, tetapi ia mempunyai
kelebihan mampu memberi manfaat pada makhluk lain yakni dengan menyirami bunga
di jalurnya.
Untuk itu sobatku, kita harus
mulai berfikir lebih dewasa akan kelemahan pada kita.
“Sesungguhnya ketika kita
memahami kelemahan, maka justru kelemahan itu akan meninggikan kelebihan kita”
Saya Arifin Budi Purnomo pamit
undur diri, Semoga dilain waktu masih dapat berjumpa lagi. :)
Wassalamu’alaikum Wr Wb