Kisah Motivasi / Emas dan Ular
Kisah Motivasi / Emas dan Ular
Assalamu’alaikum Wr Wb
Sahabatku yang baik, kali ini aku ingin berbagi cerita
fiksi yang tidak ada salahmya kita mengambil hikmah dari padanya. Cerita ini
mengkisahkan seorang petani yang miskin namun mempunyai keinginan untuk menjadi
kaya. Kira-kira apa yang akan ia lakukan
untuk menggapai keinginannya?. Kita langsung saja simak cerita yang berikut….
Dahulu kala ada seorang petani miskin yang mesti berjuang keras untuk memajukan
kehidupannya. Namun meskipun ia terus bekerja dan berhati-hati dalam melakukan
pengeluaran, ia tetap saja tak mampu menyisihkan penghasilannya untuk ditabung,
selalu saja pas-pasan.

Suatu
malam, dalam tidurnya ia bermimpi ada suara yang berkata: "Jika ada
sesuatu di dunia ini yang begitu sulit untuk kamu dapatkan, maka suatu waktu
hal itu akan muncul begitu saja di hadapanmu." Dan petani inipun terbangun
dari tidurnya. Dia kemudian berharap bahwa ketika ia bangun di suatu pagi, ia
akan menemukan harta yang berlimpah di rumahnya sendiri. Dengan begini, tidak
diragukan lagi bahwa kekayaan itu memang dimaksudkan untuknya.
Beberapa
hari berlalu, ketika ia sedang dalam perjalanan, bajunya tersangkut pada
semak-semak berduri yang tumbuh di sekitar ladang, Tak ingin kejadian yang sama
terulang, dia pun bermaksud membabat habis semak belukar itu. Namun ketika ia
mencabut akar dari semak itu, di bawahnya ia menemukan sebuah kendi. Dibukanya
tutup kendi itu, dan alangkah kagetnya si petani ketika mengetahui bahwa di
dalam berisi begitu banyak kepingan emas. Pada mulanya hati petani miskin ini
berteriak girang, namun setelah beberapa menit berpikir, ia kemudian berkata:
"Oh aku memang ingin sekali menjadi kaya. Tapi aku telah meminta agar
harta itu muncul di gubuk kecilku, akan tetapi aku justru menemukannya di
ladang ini. Oleh karenanya aku takkan mengambil kendi ini berisi emas. Kendi
ini tidak ditakdirkan untukku."
Lalu petani itu pun meninggalkan kendi di tempat ia menemukannya dan kembali
berjalan pulang. Sesampainya di rumah ia pun menceritakan penemuannya kepada
istrinya. Istrinya pun marah besar atas kebodohan sang suami meninggalkan harta
itu di ladang. Dan ketika si petani tidur, istrinya pun pergi ke rumah tetangga
dan mengatakan segalanya. "suami saya yang begitu bodohnya justru
meninggalkan harta itu di ladang dan bukan membawanya pulang. Pergi dan
ambillah harta itu untukmu dan bagilah denganku."
Tetangga itu pun sangat senang dengan saran ini, dan tak menunggu lama ia pun
menuju ke tempat yang dimaksud oleh istri petani. Disibaknya semak-semak
belukar, dan ia memang menemukan kendi itu masih berada disana. Diangkatnya dan
ditengoknya ke dalam kendi itu. Namun alangkah panik dan marahnya ia ketika
melihat bahwa kendi itu ternyata tidak berisikan kepingan emas seperti yang
diceritakan oleh istri petani melainkan penuh dengan ular berbisa.
"Perempuan licik. Dia pasti hendak menjebakku. Dia berharap aku memasukkan
tanganku ke dalam hingga aku digigit dan mati keracunan oleh bisa ular."
pikirnya marah.
Jadi iapun kembali menutup kendi itu dan membawanya pulang. Dan pada saat
tengah malam tiba, dengan diam-diam dia mendatangi rumah petani miskin
tetangganya. Dia melihat sebuah jendela yang terbuka. Dengan sigap dipanjatinya.
Dikeluarkannya ular-ular berbisa itu dari dalam kendi, dan iapun kembali
pulang.
Ketika fajar tiba, petani miskin yang pertama kali menemukan kendi tersebut,
bangun untuk memulai hari. Ketika ia berjalan ke dapur untuk mengambil segelas
air, dilihatnya setumpuk koin emas berhamburan di bawah jendela rumahnya. Dalam
hati ia mengucap rasa syukur sembari berkata: "Akhirnya aku bisa menerima
kekayaan ini, mengetahui bahwa mereka pasti ditujukan untukku, karena mereka
muncul di rumahku sendiri, seperti yang aku harapkan!"
Sahabatku yang budiman,
Dari cerita kecil diatas kita dapat mengambil sebuah
pesan yang tersirat, sebuah moral yang indah dan mulia untuk hidup kita. Bahwa
kehidupan memang berwarna-warni. Tuhan telah memberikan rezeqi kepada hambanya pada
jalan yang Ia kehendaki.
Begitu juga dengan sang petani. Ia yakin bahwa
rezeqinya adalah yang ada pada lingkungannya. Ia tidak mau mengambil hak orang
lain. Tetap bersabar dan yakin bahwa Tuhan telah memberikan yang sesuai
padanya.
Dan atas kesabaran dan ketidakserakahan dirinya, kita
semua dapat lihat hasilnya. Ia mendapat rezeqi yang ia inginkan tanpa merusak
hak orang lain.
Begitupula dengan kehidupan kita sobat. Ketika kita
yakin bahwa Tuhan telah menggariskan rezeqi pada kita, selagi kita giat usaha
kita pasti akan memetik hasinya tanpa merebut hak orang lain.
Mungkin sedikit yang dapat saya sampaikan pada sobatku
semua.
Kurangnya mohon maaf,