Tugas Struktur Jati Diri UNSOED / Manajemen Diri Mahasiswa
MANAJEMEN DIRI MAHASISWA
Kelompok 2
1.
Heru Setiawan (A1C012019)
2.
Arif Sudibyo Permadi (A1C012023)
3.
Arifin Budi Purnomo (A1C012025)
4.
Sarisetyoriyani Saraswati (A1C012031)
5.
Ali Hasan (A1C012033)
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS
PERTANIAN
2012
Halaman
Pengesahan
Tema : Pengelolaan Diri
Judul : Manajemen Diri Mahasiswa
Penyusun : Kelompok 2
1.
Heru Setiawan (A1C012019)
2.
Arif Sudibyo Permadi (A1C012023)
3.
Arifin Budi Purnomo (A1C012025)
4.
Sarisetyoriyani Saraswati (A1C012031)
5.
Ali Hasan (A1C012033)
Pembimbing : Ir. H. Kasan Kohari, MSP.
Purwokerto,
10 November 2012
Pembimbing Penyusun
Ir. H. Kasan Kohari, MSP.
Ketua Penyusun
I. PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Manajemen
diri (self management) saat ini merupakan istilah yang sangat populer saat ini.
Manajemen diri merupakan pengendalian diri terhadap pikiran, ucapan, dan
perbuatan yang kita lakukan, sehingga membantu diri menghindari hal-hal yang
tidak baik dan peningkatan perbuatan yang baik dan benar. Manajemen diri juga
menuju pada konsistensi dan keselarasan pikiran, ucapan dan perbuatan sehingga apa
yang dipikirkan sama dan sejalan dengan apa yang diucapkan dan diperbuat.
Integritas seperti inilah yang diharapkan akan timbul dalam diri para mahasiswa
dalam memanajemen diri.
B.
Tujuan
Adapun
tujuan yang hendak dicapai dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mempelajari
pengertian tentang manajemen diri
2. Mempelajari
pentingnya manajemen diri
3. Mengetahui
jenis dan fungsi manajemen diri
C.
Kegunaan
Berdasarkan tujuan makalah di atas tersebut, maka manfaat
atau kegunaan yang diharapkan :
1.
Mengetahui
pengertian tentang manajemen diri di kalangan mahasiswa.
2.
Mengetahui kegunaan dan pentingnya
manajemen diri bagi mahasiswa.
3.
Menerapkan
cara manajemen diri yang baik di lingkungan perkuliahan dan masyarakat
II. METODOLOGI
A.
Teknis
Penyusunan
Mengkaji masalah tentang pengelolaan
diri di kalangan mahasiswa pada dasarnya bukanlah persoalan yang mudah, maka
dari itu di butuhkan pengetahuan yang mendalam mengenai pembelajaran
pengelolaan diri di kalangan mahasiswa. Hal tersebut akan di paparkan dalam
teknis penyusunan sebagai berikut :
1. Telaah Pustaka
Pengertian
manajemen menurut James A.F. Stoner : manajemen adalah suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya darianggota
organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pengertian
manajemen menurut Mary Parker Follet : manajemen adalah suatu seni, karena untuk
melakukan suatu pekerjaan
melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus.
2. Diskusi
Kelompok
Berdasarkan berbagai kajian teoritis di atas maka dapat
dirumuskan suatu kerangka pemikiran sebagai berikut :
a.
Mahasiswa mampu
memanajemen dirinya sebagai anak kost.
b.
Mahasiswa mampu
menempatkan dirinya di tengah masyarakat.
c. Mahasiswa
mengerti akan kemampuan dan potensi yang dimilikinya.
B. Analisis Data
Pengertian pengelolaan diri yang dimaksud adalah suatu
penataan setiap individu dalam mengurangi kehidupan sepanjang hayatnya.
Kegiatan pengelolaan diri belum banyak dilakukan oleh setiap individu, termasuk
mahasiswa.
Kebanyakan orang menganggap bahwa kehidupan tidak perlu dikelola dengan khusus,
karena kehidupan tersebut akan jalan dengan sendirinya. Masalah yang dihadapi
adalah bagaimana menjadikan perbuatan yang akan diperbuat lebih baik dari sebelumnya.
III.
HASIL & PEMBAHASAN
A.
Manajemen
Diri
Manajemen
diri adalah orang yang mampu untuk mengurus dirinya sendiri. Sedangkan
kemampuan untuk mengurus diri sendiri itu dilihat dari kemampuan
untuk mengurus wilayah diri yang paling bermasalah. Dan yang paling biasa
bermasalah dalam diri
itu adalah hati. Oleh karena itu kita harus bisa memanajemen hati.
Setiap
orang mempunyai tujuan hidup. Tujuan hidup setiap orang berbeda-beda. Karena mereka memiliki pemikiran yang
berbeda, dan juga keinginan yang berbeda dalam
kehidupannya. Ada yang sangat berambisi, biasa saja, dan ada pula yang hanya menjalani apa yang sudah tuhan
takdirkan. Tidak mudah
menjalani tujuan hidup yang sudah kita rencanakan, karena terkadang rencana yang sudah kita ingin
jalankan terbentur oleh kenyataan yang ada. Karena
kita tidak mempunyai kuasa apapapun untuk dapat menentukan apakah tujuan yang sudah kita tentukan itu dapat
berjalan dengan baik ataukah malah sebaliknya.
Kita
harus mampu konsisten dengan
apa yang sudah kita rencanakan. Dan kita sudah memikirkan baik
dan buruknya terlebih dahulu. Merencanakan
tujuan hidup yang baik dengan cara manajemen diri.
Perubahan
dalam diri seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri atau dengan bantuan
orang lain, tapi tetap saja faktor utama adalah pribadi orang itu sendiri dan
faktor pendukungnya adalah orang lain.Untuk membuat diri sendiri
berubah menjadi yang lebih baik sebaiknya seseorang harus mempunyai komitmen pada diri
sendiri. Mengkomitmenkan diri sendiri juga sangat tidak mudah banyak sekali godaan-godaan
dari luar.
Oleh
karena itu dalam diri sesorang diperlukan pengelolaan dalam diri sendiri.
Karena memang perbahan dalam diri sendiri
diperlukan agar suatu saat kita semua dapat merubah
orang lain. Kita tidak dapat meminta seseorang memperbaiki diri jika diri kita sendiri tidak mau berubah. Perubahan dalam diri sendiri dapat kita
dengan beberapa cara, antaranya yaitu :
1.Mengenali
diri sendiri terlebih dahulu agar lebih mudah dalam merubah apa yang ingin kita rubah dalam diri kita.
2.Minta
bantuan kepada orang lain yang bisa membantu agar lebih mudah kita melakukan perbahan.
3.Mempunyai
komitmen yang besar pada diri sendiri. Jangan setengah-setangah,agar
benar-benar dapat berjalan dengan baik perubahan itu.
4.Melakukan perubahan atas kemauan sendiri. Karena
semua itu untuk diri kita sendiri bukan untuk orang lain. Pengaruh
perubahan itu memang akan mempengaruhi diri orang
lain.
Dari
semua yang disebutkan diatas sebenarnya hanya satu faktor yang
paling penting yaitu komitmen pada diri kita sendiri untuk melakukan
perubahan tersebut. Karena
jika kita mempunyai komitmen yang besar pada diri kita akan mudah
sekali perubahan itu dapat terjadi. Memang sangat besar pengaruh
lingkungan dalam perubahan diri
sendiri.
Tanpa kita sadari bahwa lingkungan
terkadang membawa dampak positif atau negatif,
karena lingkungan yang baik itu akan menjadi faktor yang sangat mendukung dalam perubahan diri untuk menjadi yang
lebih baik. Karena bagaimanapun yang mampu untuk
mengelola diri kita sendiri adalah jiwa kita bukan jiwa orang lain, tetapi dukungan dari oarang lain akan jadi salah satu
faktor pendukung. Jika
kita ingin melakukan perubahan sebaiknya kita melakukannya di lingkungan yang benar-benar mendukung perubahan
tersebut.
B.
Manajemen
Pikiran
Manajemen
pikiran adalah Konon, pikiran kita itu memproduksi
60.000 –an percikan pemikiran (thought ) dalam setiap harinya. Jumlah yang
sebanyak itu tentu ada yang melawan dan ada yang mendukung. Untuk itu, supaya
bisa mendukung, maka dibutuhkan manajemen.
Mahasiswa
yang mampu memanajemen pikiran dengan baik akan mampu mengatasi berbagai
persoalan yang ia hadapi. Hal ini berhubungan dengan kinerja otak yang
merupakan sentral pengatur kegiatan atau aktivitas. Dari situlah dapat
dimengerti bahwa untuk mengatur pikiran kita, kita harus mensetting otak kita.
Dalam proses pengelolaan pikiran dapat dilakukan dengan melakukan beribadah,
meditasi, kegiatan olahraga, sedikit hiburan, atau bahkan game. Tak terkecuali
perasaan senang dalam melakukan aktivitas akan membuat otak dan pikiran menjadi
fresh.
C.
Manajemen
Waktu
Waktu
adalah hal yang unik kita hidup didalamnya tapi kita tidak dapat merabanya, tidak
bisa melihatnya. Waktu adalah sumber pendapatan yang tidak dapat diganti, tidak
dapat disimpan. Kita tidak mungkin mendapatkan waktu yang kita butuhkan
meskipun mengeluarkan biaya.
Sebelum
membahas lebih jauh tentang manajemen waktu, kita perlu memahami
dua pengertian tentang waktu, yaitu sebagai kronos dan kairos. Kronos
adalah waktu-waktu yang kita jalani, misalnya Senin, Selasa, sehari,
sebulan,setahun. Seringkali kita menggunakannya pada istilah kronologis.
Sedangkan kairos adalah waktu yang bermakna bagi kita.
Manajemen
waktu bagi mahasiswa dalam menghadapi dunia kampus maupun sosial masyarakat
adalah hal yang tidak bisa ditawar lagi. Pengelolaan waktu antara kampus yang
terdiri dari kegiatan akademik dan non akademik. Bukan hanya itu, mahasiswa
juga dituntut untuk aktif di masyarakat. Untuk menanggapi berbagai masalah
diatas ada beberapa tips yang perlu diperhatikan:
1. Buat
daftar kegiatan yang akan dilakukan pada hari itu
2. Buat
daftar kegiatan yang belum bisa dilaksanakan
3. Tidak
menunda-nunda kegiatan sedikitpun
4. Komitmen
untuk menyelesaikan kegiatan.
Dengan
memperhatikan point-point penting diatas, maka dapat dijadikan sebagai solusi
dalam memanajemen waktu seorang mahasiswa.
D. Manajemen Hati
Bagaimana
Mengasah Ketajaman Konsentrasi?. Seperti yang sudah kita bahas, bahwa penyebab
menurunnya konsentrasi itu begitu banyak. Namun begitu, jika kita merasa
apa yang sudah kita bahas itu relevan dengan masalah yang kita hadapi, mungkin
kita bisa melakukan latihan (drill) di bawah ini:
1.
Perjelas target Anda
Target
di sini banyak kegunaannya. Selain akan menjadi bimbingan, ia pun bisa mendinamiskan
hidup. Dikatakan bimbingan karena kita tidak bisa menyuruhkan pikiran ini
berkonsentrasi kalau tidak ada sasarannya. Target adalah sasaran
untuk dipikirkan oleh pikiran kita. Pikiran yang kita gunakan untuk
memikirkan sasarandemi sasaran akan membuat hidup dinamis. Orang yang hidupnya
dinamis dengan target-target yang dimiliki akan jauh dari gangguan dan
kekosongan emosi. Jadi, beritugas pada pikiran untuk memikirkan sasaran,
program atau target yang anda buat.
2.
Lakukan dan libatkan
Tentu
tidak cukup dengan hanya membuat program atau target di atas kertas.
Agar target itu benar-benar bermanfaat dalam membimbing dan mendinamiskan,
juga dibutuhkan disiplin diri dalam
menjalankannya. Lakukan sesuatu yang dapat mendekatkan anda dengan target yang
Anda buat. Selain melakukan sesuatu, hal yang terpenting di sini adalah
melibatkan diri pada lingkungan yang pas dengan kita (environment system). Temukan orang
lain yang kira-kira bisa membuat Anda selalu “connect ”
dengan program atau target Anda. Temukan lingkungan yang sejiwa dengan
Anda. KalauAnda punya target ingin jago di IT, misalnya, tetapi Anda tidak
mengenal orang IT, tidak masuk komunitas IT, jauh dari masyarakat IT, ya tentu
saja konsentrasi Anda kurang mendapat dukungan. Pedagang ber-komunitas dengan
pedagang. Olahragawan atau
seniman ber-komunitas dengan orang-orang yang sejiwa dengan mereka. Anda pun perlu mencontoh
begitu.
3.
Sering-sering berkomunikasi dengan diri sendiri
Dalam
konteks ini misalnya menyepi (bukan menyendiri). Menyepi di sini maksudnya Anda
memberi ruang dan kesempatan untuk diri sendiri supaya berbicara dengan
dirisendiri, self-dialog , self-talk , meditasi, evaluasi,
koreksi, refleksi, dan lain-lain. Ini berarti kita tidak perlu ke gunung
untuk menyepi.
Menyepi dalam pengertian yang luas
bisa kita lakukan di tengah keramaian, misalnya di kampus, di kendaraan umum,di
perpustakaan, dan lain-lain.Yang penting esensinya di sini adalah kita “ingat”
pada diri kita, memikirkan diri kita,
memikirkan target kita, memikiran apa yang sudah kita lakukan. Banyak orang yang
hampir tidak pernah memikirkan dirinya dalam arti yang positif. Dari pagi sampai malam yang dipikirin orang lain,
ingat orang lain, ngobrol ke sana ke mari tentang
orang lain, dan seterusnya. Mestinya yang bagus adalah seimbang.
4.
Ciptakan sarana (mean)
Ini
bisa dilakukan dengan membuat tulisan, catatan, gambar atau apa saja yang memudahkan
kita mengingat dan melihat target, program atau bidang-bidang yang penting
menurut kita. Ini bisa kita taruh di buku, di meja, di HP, di komputer, dan lain-lain. Artinya, ciptakan sarana yang
membuat pikiran ini mudah melihat dan mengingat. Temukan acara teve atau radio
yang mendukung agenda. Baca buku atau koran
atau majalah yang mendukung. Temui orang yang bisa diajak ngobrol tentang apa yang kita pikirkan.
5.
Tingkatkan kepedulian
Peduli
terhadap diri sendiri berbeda pengertiannya dengan mementingkan diri sendiri. Peduli di sini artinya kita berperan
seoptimal mungkin berdasarkan status kita. Mahasiswa yang peduli adalah mahasiswa yang berusaha berperan seoptimal
mungkin sebagai pelajar seperti belajar, berorganisasi, demo secara
positif, bergaul yang baik, mau menghormati
guru / dosen, dan sebagainya.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Manajemen
diri sangat diperlukan baik bagi mereka yang bekerja dan berada dilingkungan
profesional maupun dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Pada dasarnya manajemen
diri merupakan pengendalian diri terhadap pikiran, ucapan, dan perbuatan yang
dilakukan sehingga mendorong pada penghindaran diri terhadap hal-hal yang
tidak baik dan di saat yang sama meningkatkan perbuatan yang baik
dan benar. Manajemen diri juga menuju pada konsistensi dan keselarasan pikiran,
ucapan dan perbuatan sehingga apa yang diucapkan dan diperbuat sama dan sejalan
dengan apayang dipikirkan. Integritas seperti inilah yang diharapkan akan
timbul dalam diri para praktisi manajemen diri. Kesuksesan dapat dilihat
dari kesuksesan seseorang dalam memanaj dirinyasendiri. Karena setelah dapat
memenaj diri sendiri pasti orang itu akan dapat memimpin.
B.
Saran
Sebagai mahasiswa kita harus pandai-pandai dalam
memanajemen diri kita. Menerapkan manajemen diri dengan baik dalam kehidupan sehari-hari
akan membuat kehidupan kita berjalan dengan baik dan teratur.
V. DAFTAR PUSTAKA
Adjisoedarmo,Soedito, dkk.2012. Jatidiri Unsoed.Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.
Arsendatama,“Manajemen Diri–Mengatur Waktu untuk Mencapai Produktifitas ”http://www.pengembangandiri.com/articles/26/1/Manajemen-Diri--Mengatur-Waktu-untuk-Mencapai-Produktifitas/Page1.html
S. K. ,Purwanto. Artiningrum, Primi. Srijanti (Tim Penulis), Etika “Membangun Sikap Profesionalisme Sarjana”. Edisi kedua,2007.
Mardiyansyah,Acha. ”manajemen pikiran” http://www.cerita.acha.web.id/2007/02/03/manajemen- pikiran/, february 23, 2007